HPV, Dapat Dideteksi Dini Dengan Pemeriksaan Genomik

HPV, Dapat Dideteksi Dini Dengan Pemeriksaan Genomik

HPV, Penyebab Utama Kanker Serviks

Human Papillomavirus, adalah penyebab kanker serviks yang telah dibuktikan. Pada penelitian ditemukan Human Papilloma Virus Deoksiribo Nukleic Acid (HPV DNA) ditemukan sebanyak 99,7% pada semua karsinoma serviks dan tipe yang paling sering ditemukan adalah HPV dengan tipe 16, 18, 31 dan 45. Serta, WHO telah menetapkan bahwa tipe 16 dan tipe 18 menjadi agen karsinogen pada manusia.

Butuh waktu sekitar 5-10 tahun dari sejak infeksi pertama sampai berkembang menjadi kanker invasif. Pada beberapa orang, infeksi virus ini dapat dieliminasi oleh sistem imun sebelum berkembang menjadi suatu keganasan. Akan tetapi pada individu yang lain, virus ini berhasil menghindar dari sistem imun seseorang dan berkembang menjadi kanker. Persistensi HPV pada tiap orang berbeda tetapi belum diketahui penyebab yang pasti, mengenai terjadinya kanker yang bersifat multifaktorial ini. Namun infeksi HPV merupakan pencetus utama terjadinya kanker serviks. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui & memahami proses terjadinya infeksi virus ini sampai berkembang menjadi kanker serviks.

Baca juga: Vaksin Kanker Serviks (HPV), Mengenai Fungsi Penting & Efek Samping

Kategori HPV Menurut Keganasannya

  1. High Risk-HPV Tipe 16, 18, 31, 32, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, dan 59.
  2. Potential High Risk-HPV Tipe 26, 53, 66, 67, 68, 70, 73, dan 82.
  3. Low Risk-HPV Tipe 6, 11, 40, 42, 43, 44, dan 55.

HPV merupakan virus double stranded DNA (dsDNA) yang tidak memiliki selubung dengan diameter berkisar 55 nm. Kapsid dari virus ini berbentuk ikosahedral dan tersusun atas 72 capsomer pentamerik (320 protein L1) dan 12 molekul protein L2. Kapsid ini membungkus satu molekul dsDNA sirkular. Molekul genom virus ini berasosiasi dengan molekul histon.

Timeline Infeksi HPV

Gambar diatas menjelaskan sel epitel yang tidak terinfeksi (bagian kiri) dan yang terinfeksi (bagian kanan). Pada sel yang terinfeksi virus HPV mengakibatkan sel normal berdeferensiasi. Karena terjadi deregulasi gen E6 dan E7 yang memicu proses sintesis sel yang terinfeksi virus ini menjadi lebih banyak. Fungsi gen E6 & E7 adalah sebagai pengatur proses proliferasi, apoptosis, imortalisasi dan menjaga stabilitas genome. Dengan meningkatnya ekspresi gen E6 & E7 menyebabkan transformasi sel menjadi ganas.

Deteksi dengan Pemeriksaan Genetik

Diagnostik molekuler berbasis genomik merupakan suatu terobosan baru dalam bidang diagnostik klinis di Indonesia. Metode-metode yang berkembang saat ini baik secara nasional dan internasional memiliki akurasi diagnostik yang berbeda dari segi jenis penyakit, gen acuan dan sampel yang digunakan. Terkhusus pada penggunaan deteksi gen ini dapat digunakan untuk diagnostik dan dapat digunakan untuk mendapatkan potensi risiko seseorang mengidap kanker tertentu atau deteksi dini.

Baca juga: Pap Smear, Cara Untuk Kenali dan Deteksi Potensi Kanker Serviks

CITO memiliki pemeriksaan CITOGen HPV yang berfungsi untuk mendeteksi dan mendapatkan informasi terkait potensi kanker serviks. Target dari pemeriksaan ini adalah tipe HPV dengan risiko tinggi 16, 18/45, dan 11 tipe yang berisiko tinggi lainnya dalam sistem pooling (P3: 31, 33, 35, 52, 58; P4: 51 & 59; P5: 39, 56, 66, dan 68). Sampel yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah sel serviks didalam tabung koleksi PreservCyt Solution (1 mL). Suhu dan waktu penyimpanan sampelnya yaitu 6 bulan 2-30°C dan umur simpannya 18 bulan dengan suhu 2-28°C.

Ready Dokter: Konsultasi Dokter Online