Mitos atau Fakta Obat Hipertensi dapat Merusak Ginjal
Mitos atau Fakta Obat Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang sering disebut sebagai silent killer karena gejalanya yang samar namun dapat memicu kerusakan serius pada organ tubuh, termasuk jantung, otak, dan ginjal. Oleh karena itu, penderita hipertensi disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat serta mengonsumsi obat antihipertensi secara rutin untuk menjaga tekanan darah dalam batas normal: sistolik antara 120–129 mmHg dan diastolik antara 80–84 mmHg.

Namun, masih banyak masyarakat yang ragu dan khawatir mengenai konsumsi obat hipertensi jangka panjang. Salah satu kekhawatiran umum yang beredar adalah anggapan bahwa obat hipertensi bisa merusak ginjal. Lalu mitos atau Fakta Obat Hipertensi dapat merusak ginjal?

Hubungan Antara Hipertensi dan Ginjal

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk memahami hubungan antara hipertensi dan kesehatan ginjal. Ginjal merupakan organ vital yang bertugas menyaring limbah dan racun dari darah, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mengatur tekanan darah melalui sistem renin-angiotensin.

Ketika tekanan darah tinggi berlangsung terus-menerus dan tidak dikendalikan, pembuluh darah kecil di ginjal akan mengalami kerusakan. Hal ini menurunkan kemampuan ginjal dalam menyaring darah secara optimal. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit ginjal kronis, bahkan gagal ginjal.

Sebaliknya, kerusakan pada ginjal juga dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini terjadi karena ginjal yang tidak berfungsi normal akan menghasilkan hormon dan enzim yang menyebabkan pembuluh darah menyempit, meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Hubungan ini membentuk lingkaran setan antara hipertensi dan kerusakan ginjal.

Obat Hipertensi Justru Melindungi Ginjal

Menurut dr. Tunggul Situmorang, SpPD-KGH, Ketua Indonesian Society for Hypertension (INASH), anggapan bahwa obat hipertensi merusak ginjal adalah mitos yang menyesatkan. Justru sebaliknya, obat hipertensi dirancang untuk membantu menjaga fungsi ginjal dan mencegah kerusakannya lebih lanjut. Hal yang penting adalah obat dikonsumsi sesuai resep dan anjuran dokter.

Jenis-Jenis Obat Hipertensi yang Mendukung Kesehatan Ginjal

Berikut beberapa jenis obat antihipertensi yang umumnya diresepkan dan bagaimana cara kerjanya dalam melindungi ginjal:

1. Diuretik

Membantu ginjal membuang kelebihan cairan dan garam dari tubuh, sehingga menurunkan tekanan darah. Contoh: hydrochlorothiazide, indapamide.

2. Antagonis Kalsium (Calcium Channel Blockers)

Melemahkan kontraksi jantung dan melebarkan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Contoh: amlodipine, nifedipine.

3. ACE Inhibitor (Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor)

Mengurangi produksi hormon angiotensin II yang menyempitkan pembuluh darah. Obat ini juga secara langsung membantu mencegah kerusakan ginjal. Contoh: enalapril, lisinopril.

4. ARB (Angiotensin II Receptor Blockers)

Menghambat efek angiotensin II sehingga pembuluh darah tetap rileks dan tekanan darah menurun. Juga efektif dalam perlindungan ginjal. Contoh: losartan, valsartan, irbesartan.

5. Penghambat Renin

Mencegah enzim renin meningkatkan tekanan darah secara berlebihan. Contoh: aliskiren.

Efek Samping Obat Hipertensi dan Penanganannya

Meski sebagian orang mungkin mengalami efek samping ringan dari konsumsi obat, seperti mual, sakit kepala, atau kaki bengkak, hal ini umumnya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan penyesuaian dosis atau jenis obat oleh dokter.

Yang terpenting, jangan pernah menghentikan konsumsi obat hipertensi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis. Menghentikan obat secara mendadak bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah yang berbahaya, dan memperburuk kerusakan pada ginjal serta organ lainnya.

Cara Menjaga Kesehatan Ginjal Secara Umum

Selain meminum obat antihipertensi secara teratur, berikut beberapa langkah penting untuk menjaga kesehatan ginjal:

  • Minum cukup air putih minimal 2 liter sehari.
  • Mengonsumsi makanan bergizi rendah garam dan tinggi serat.
  • Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi beban kerja ginjal.
  • Rutin olahraga untuk melancarkan aliran darah dan mengontrol tekanan darah.
  • Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
  • Menghindari konsumsi obat-obatan sembarangan yang tidak diresepkan dokter.

Kesimpulan: Mitos atau Fakta Obat Hipertensi dapat Merusak Ginjal?

Mitos. Obat hipertensi tidak merusak ginjal, justru membantu menjaga tekanan darah tetap stabil sehingga ginjal terlindungi dari kerusakan jangka panjang. Kerusakan ginjal justru bisa terjadi jika hipertensi tidak ditangani dengan baik.

Penderita hipertensi sebaiknya tidak ragu untuk mengikuti pengobatan secara teratur sesuai anjuran medis. Kombinasi antara konsumsi obat, gaya hidup sehat, dan kontrol kesehatan rutin adalah kunci utama dalam mencegah komplikasi, termasuk gagal ginjal. Konsultasikan kesehatan CITO dengan menggunakan fasilitas Ready Dokter dan CITO Homeservice, lakukan pemeriksaan kapan saja dan dimana saja tanpa harus antri di laboratorium. Investasikan kesehatan Anda bersama CITO

 

InnovationForHappiness

Referensi