Sepsis: Risiko, Pengobatan, dan Cara Pencegahannya

sepsis

Sepsis adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika tubuh memberikan respons yang berlebihan terhadap infeksi, sehingga memicu peradangan yang meluas dan berpotensi merusak jaringan serta organ vital. Kondisi ini sering disebut sebagai keracunan darah (blood poisoning) dan merupakan salah satu penyebab utama kematian di rumah sakit. Tanpa penanganan segera, sepsis dapat berkembang menjadi severe sepsis (sepsis berat) atau syok septik, yang dapat berujung pada kegagalan organ dan kematian.

Bagaimana Sepsis Terjadi?

Sepsis dimulai ketika infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit, masuk ke dalam tubuh. Infeksi ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti:

  • Luka terbuka atau infeksi pada kulit.
  • Infeksi saluran pernapasan (misalnya pneumonia).
  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Infeksi pada organ dalam seperti perut atau kandung empedu. Ketika sistem imun gagal mengendalikan infeksi, respon tubuh menjadi tidak terkendali, menyebabkan kerusakan pada jaringan sehat.

Risiko Sepsis

Sepsis dapat terjadi pada siapa saja, tetapi beberapa kelompok lebih rentan mengalaminya, termasuk:

  1. Bayi dan Anak-Anak: Sistem kekebalan tubuh yang belum matang membuat bayi dan anak-anak rentan terhadap infeksi serius.
  2. Orang Lanjut Usia: Penurunan fungsi sistem imun pada usia di atas 65 tahun meningkatkan risiko terkena infeksi yang berujung pada sepsis.
  3. Penderita Penyakit Kronis: Penyakit seperti diabetes, penyakit ginjal kronis, penyakit paru-paru, dan gagal jantung dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi.
  4. Orang dengan Sistem Kekebalan Tubuh Lemah: Pasien yang menjalani kemoterapi, menerima transplantasi organ, atau penderita HIV/AIDS memiliki risiko lebih tinggi.
  5. Perempuan Hamil dan Pasca Melahirkan: Infeksi saat kehamilan atau setelah persalinan, seperti endometritis, dapat memicu sepsis jika tidak segera diobati.
  6. Orang dengan Luka atau Cedera Serius: Luka bakar, gigitan hewan, atau cedera yang terkontaminasi berpotensi menjadi pintu masuk infeksi.

Gejala Sepsis

Gejala sepsis bervariasi tergantung tingkat keparahan, tetapi beberapa tanda umum meliputi:

Gejala Awal

  • Demam tinggi atau hipotermia (suhu tubuh sangat rendah).
  • Detak jantung cepat, sering lebih dari 90 kali per menit.
  • Napas cepat, lebih dari 20 kali per menit.
  • Kelemahan atau lemas ekstrem.
  • Kebingungan atau perubahan status mental.

Gejala Lanjutan

Jika tidak segera ditangani, gejala dapat berkembang menjadi:

  • Kulit pucat, kebiruan, atau bercak keunguan.
  • Penurunan jumlah urin.
  • Nyeri perut atau dada yang parah.
  • Tekanan darah yang sangat rendah, mengarah ke syok septik.

Pengobatan Sepsis

Sepsis membutuhkan penanganan medis darurat di rumah sakit. Berikut adalah langkah pengobatan yang biasanya dilakukan:

  1. Pemberian AntibiotikAntibiotik spektrum luas diberikan secepat mungkin untuk melawan bakteri penyebab infeksi. Jenis antibiotik akan disesuaikan setelah hasil kultur darah diketahui.
  2. Terapi Cairan Intravenous (Infus)Cairan infus diberikan untuk meningkatkan volume darah, menjaga tekanan darah, dan memastikan pasokan oksigen ke organ vital.
  3. Obat VasopressorJika tekanan darah tetap rendah meskipun sudah diberikan cairan, obat vasopressor digunakan untuk menyempitkan pembuluh darah dan menaikkan tekanan darah.
  4. Ventilator atau Dukungan PernafasanBagi pasien dengan gangguan pernapasan, ventilator digunakan untuk membantu suplai oksigen ke tubuh.
  5. Pemantauan Ketat di ICUPasien sepsis berat atau syok septik sering kali memerlukan perawatan intensif untuk memantau fungsi organ, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, dan otak.

Cara Pencegahan Sepsis

Sepsis merupakan kondisi yang cukup serius, ada beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk mencegah masalah berikut:

  1. Tangani Infeksi dengan Tepat
    • Konsultasikan dengan dokter segera jika Anda mengalami gejala infeksi.
    • Ikuti pengobatan antibiotik sesuai resep dokter hingga tuntas.
  2. Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
    • Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih.
    • Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, dengan tangan yang kotor.
  3. Perawatan Luka yang Baik
    • Bersihkan luka dengan antiseptik, tutup dengan perban bersih, dan pantau tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau nanah.
  4. Imunisasi
    • Lakukan vaksinasi sesuai jadwal, terutama vaksin pneumonia, influenza, dan meningitis, yang dapat mencegah infeksi serius.
  5. Pengawasan Ketat untuk Kelompok Berisiko Tinggi
    • Jika Anda atau orang terdekat termasuk dalam kelompok risiko tinggi, pantau gejala infeksi lebih cermat dan konsultasikan ke dokter bila perlu.

Kesimpulan

Sepsis adalah kondisi medis yang berbahaya tetapi dapat dicegah dan diobati jika ditangani dengan cepat dan tepat. Penting untuk mengenali gejala-gejalanya, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi, dan mengambil langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan, merawat luka dengan baik, dan mengobati infeksi sejak dini.

Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda sepsis, segera konsultasikan kesehatan Anda melalui layanan Ready Dokter dari CITO, yang memungkinkan konsultasi kesehatan kapan saja dan di mana saja. Investasikan Kesehatan Anda bersama CITO

 

#InnovationForHappiness

Promo Terbaru