Polusi udara telah menjadi masalah global yang memprihatinkan, dan memiliki dapak yang buruk untuk kesehatan manusia. Berdasarkan data Global Burden Diseases 2019 Diseases and Injuries Collaborators terdapat 5 penyakit respirasi penyebab kematian tertinggi di dunia, yakni penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis, dan asma.
Sementara, di Indonesia sendiri terdapat 10 penyakit dengan kasus terbanyak per 100.000 penduduk, 4 di antaranya merupakan penyakit respirasi, antara lain PPOK 145 kejadian dengan 78,3 ribu kematian, kanker paru 18 kejadian dengan 28,6 ribu kematian, pneumonia 5.900 kejadian dengan 52,5 ribu kematian, dan asma 504 kejadian dengan 27,6 ribu kematian. Berikut akan dibahas dampak dan menyebab dari adanya polusi udara yang terus memburuk bagi kesehatan
Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan
1. Gangguan Pernapasan
Partikel-partikel kecil dalam udara, seperti PM 2.5 (partikel dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer), dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru, mengakibatkan penyakit pernapasan kronis seperti asma, bronkitis, dan bahkan pneumonia.
2. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Zat-zat berbahaya dalam udara dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit kardiovaskular
3. Masalah Kesehatan Anak
Dalam jangka panjang hal ini dapat menghambat perkembangan paru-paru, mengganggu pertumbuhan fisik, dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan pada anak.
4. Dampak Terhadap Kehamilan
Udara yang buruk dapat menyebabkan berbagai komplikasi selama kehamilan, termasuk kelahiran prematur, rendahnya berat badan lahir, dan risiko masalah kesehatan jangka panjang bagi bayi.
5. Penyakit Neurologis
Beberapa penelitian juga menghubungkan buruknya polusi udara dengan dampak negatif pada kesehatan otak, termasuk peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Baca juga: Framingham Risk Score (FRS): Pahami Risiko Penyakit Kardiovaskular
Penyebab Polusi Udara
Beberapa penyebab memburuknya kualitas udara yang sering terjadi pada lingkungan, sebagai berikut:
1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam dapat menghasilkan emisi gas beracun seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO), dan partikel-partikel kecil (partikulat).
2. Transportasi Bermotor
Emisi gas buang dari kendaraan mengandung nitrogen dioksida, karbon monoksida, partikulat, dan senyawa organik volatil (VOCs), yang semuanya berkontribusi pada buruknya kondisi udara. Kemacetan lalu lintas, penggunaan bahan bakar berkualitas rendah, dan jumlah kendaraan yang tinggi semakin memperburuk masalah ini.
3. Industri dan Produksi
Proses industri, seperti pembuatan, pengolahan, dan produksi bahan kimia, juga merupakan penyebab polusi udara. Emisi dari pabrik dan kilang dapat mengandung berbagai jenis polutan, termasuk senyawa kimia beracun dan partikel-partikel halus. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan polusi udara lokal, tetapi juga dapat berkontribusi pada polusi regional dan bahkan global.
4. Pembakaran Sampah dan Biomassa
Asap pembakaran dan partikel-partikel berbahaya yang dihasilkan dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
5. Aktivitas Pertanian
Pertanian juga dapat berkontribusi pada polusi udara melalui penggunaan pupuk dan pestisida yang mengandung amonia dan bahan kimia berbahaya lainnya. Pada kondisi tertentu, amonia ini dapat berubah menjadi partikel ammonium yang mengotori udara.
6. Polusi Ruang Dalam
Asap rokok, bahan kimia dari produk rumah tangga, dan bahan bakar untuk memasak di daerah yang tidak memiliki ventilasi yang baik dapat menyebabkan kualitas udara dalam ruangan menjadi buruk.
Baca juga: 7 Cara Turunkan Kolesterol Secara Alami
Risiko dan Pencegahan
- Ketahui Kondisi Udara Sekitar: Dengan mengetahui tingkat udara di lingkungan sekitar sangat penting dan dapat meminimalisir upaya pencegahan yang akan memperburuk udara
- Penggunaan Masker: Di daerah dengan kualitas udara yang buruk, penggunaan masker khusus dapat membantu mengurangi paparan partikel-partikel berbahaya selama kegiatan di luar ruangan.
- Pemilihan Penggunakaan Transportasi: Menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda dapat mengurangi emisi kendaraan bermotor dan membantu mengurangi pajanan polusi udara.
- Perlindungan Lebih untuk Anak dan Orang Tua: Anak-anak, orang tua, dan individu dengan kondisi kesehatan sensitif perlu mengambil langkah-langkah khusus untuk melindungi diri dari dampak polusi udara.
Dampak polusi udara sangat berakibat buruk untuk setiap individu, kenali penyebab dan pahami langkah penting dalam mengatasi masalah ini. Solusi yang efektif harus melibatkan beberapa instansi pemerintah, industri, masyarakat, dan ilmu pengetahuan untuk bisa mengurangi emisi polutan, beralih ke energi bersih, dan menerapkan praktik yang berkelanjutan untuk hidup yang lebih sehat. Dengan mengatasi akar masalah, kita dapat bergerak menuju udara yang lebih bersih dan lingkungan yang lebih sehat.
Sumber:
Gresham College. (2018). Air Pollution: Its Impact on Health and Possible Solutions. Diakses pada 24 Agustus 2023