Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke, merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia (global threat) dan merupakan salah satu penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, bahwa dari tahun ke tahun angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat, setidaknya 15 dari 1000 orang atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia mengidap penyakit jantung.
Oleh karena itu, untuk dapat mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular, para ahli medis telah mengembangkan alat prediksi yang dikenal sebagai Framingham Risk Score (FRS). FRS adalah alat yang membantu dalam mengukur risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular dalam jangka waktu tertentu berdasarkan faktor risiko yang ada. Artikel ini akan menjelaskan konsep FRS dan menguraikan manfaat pentingnya dalam praktik medis.
Baca juga: HbA1c: Indikator Pengendalian Diabetes Tersembunyi
Apa itu Framingham Risk Score (FRS)?
Framingham Risk Score (FRS) adalah alat yang umum digunakan untuk memprediksi risiko penyakit jantung selama 10 tahun. Alat ini mempertimbangkan beberapa faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, kadar kolesterol, kebiasaan merokok, dan tekanan darah. Berdasarkan temuan studi yang telah dilakukan, bahwa para peneliti telah mengembangkan FRS untuk membantu dokter dalam mengevaluasi risiko penyakit kardiovaskular pada individu.
Siapa Saja yang harus melakukan pemeriksaan Framingham Score?
FRS menghitung risiko kardiovaskular dalam jangka waktu 10 tahun berdasarkan faktor-faktor risiko tertentu, termasuk:
- Usia: Usia merupakan faktor risiko utama, dimana risiko penyakit kardiovaskular cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis Kelamin: Faktor jenis kelamin juga memengaruhi risiko, karena beberapa kondisi seperti penyakit jantung koroner dapat lebih umum terjadi pada jenis kelamin tertentu.
- Kolesterol Total: Kolesterol tinggi terkait erat dengan risiko penyakit kardiovaskular
- HDL Kolesterol (High Density Lipoprotein) / kolesterol baik : Membantu mencegah penumpukan kolesterol di dinding arteri dan dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung
- Tekanan Darah: Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja pada jantung dan dapat menyebabkan kerusakan p embuluh darah.
- Merokok: Merokok berkontribusi signifikan terhadap perkembangan penyakit kardiovaskular.
- Diabetes: Kondisi diabetes meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular.
FRS sangat berguna dalam mengidentifikasi orang yang berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung di masa depan, terutama mereka dengan sindrom metabolik yang melibatkan beberapa faktor risiko seperti resistensi insulin dan obesitas.
FRS mengelompokkan risiko menjadi tiga kategori:
- Risiko Rendah: Framingham Score < 10%
- Risiko Sedang: Framingham Score 10 – 19%
- Risiko Tinggi: Framingham Score > 20%
Orang dengan skor risiko rendah memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah, sedangkan yang memiliki risiko tinggi perlu perhatian khusus.
FRS berasal dari Framingham Heart Study, sebuah penelitian penting yang membantu kita memahami risiko penyakit jantung. Namun, FRS memiliki keterbatasan, terutama dalam memprediksi risiko jangka panjang dan tidak cocok untuk semua individu.
Baca juga: Aneurisme Otak: Ketahui Gejala, Penyebab, dan Metode Pengobatannya
Penting untuk memahami bahwa FRS hanya memberikan gambaran risiko selama 10 tahun, dan pada beberapa kasus, risiko jangka panjang bisa berbeda. Jadi, FRS membantu kita dalam memahami risiko tetapi tidak sempurna dalam semua situasi.
Manfaat Framingham Risk Score (FRS)
1. Identifikasi Risiko Dini
FRS memungkinkan dokter untuk bisa mengidentifikasi individu yang memiliki risiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular dalam 10 tahun ke depan. Dengan dilakukan pemeriksaan ini diharapkan individu bisa mendapatkan perawatan lebih dini
2. Pengambilan Keputusan Klinis
Berdasarkan hasil FRS, dokter dapat merencanakan tindakan medis dan perubahan gaya hidup yang sesuai. Ini dapat mencakup pengobatan farmakologis untuk menurunkan tekanan darah atau kolesterol, serta memberikan nasihat tentang pola makan sehat, aktivitas fisik, dan berhenti merokok.
3. Pemantauan Kesehatan
FRS dapat diulang secara berkala untuk memantau perubahan risiko kardiovaskular seiring waktu. Ini memungkinkan dokter untuk menilai efektivitas tindakan pencegahan yang telah diambil dan menyesuaikan rencana perawatan jika diperlukan.
4. Penelitian dan Intervensi Masyarakat
FRS juga digunakan dalam studi epidemiologi dan intervensi kesehatan masyarakat. Data dari FRS dapat membantu para peneliti memahami tren risiko kardiovaskular dalam populasi dan merancang program pencegahan yang lebih efektif.
Meskipun FRS memiliki manfaat yang signifikan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko penyakit kardiovaskular, penting untuk diingat bahwa FRS hanyalah alat prediksi dan tidak dapat menggantikan penilaian medis yang komprehensif. Setiap individu memiliki faktor-faktor risiko unik, dan rekomendasi perawatan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan masing-masing.
Sumber:
2. Framingham Heart Study. (2023). [Online]. Diakses pada 10 Agustus 2023