Pneumonia Anak: Kenali, Gejala, dan Cara Pencegahan
Pneumonia

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi serius yang menyerang paru-paru dan menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia menyebabkan sekitar 15% dari seluruh kematian anak di bawah usia 5 tahun secara global. Di Indonesia, pneumonia juga menjadi perhatian serius dalam upaya penurunan angka kematian anak. Penting bagi orang tua untuk memahami penyakit ini agar dapat melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat.

Apa Itu Pneumonia?

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Kantung udara yang terinfeksi dapat terisi dengan cairan atau nanah, menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Penyebab pneumonia bisa berupa bakteri, virus, atau jamur. Pada anak-anak, pneumonia sering kali disebabkan oleh infeksi virus, seperti respiratory syncytial virus (RSV), atau bakteri seperti Streptococcus pneumoniae.

Mengapa Anak Sering Terkena Pneumonia?

Anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun, lebih rentan terhadap pneumonia karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sepenuhnya. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko pneumonia pada anak meliputi:

  • Tidak mendapatkan ASI eksklusif.
  • Malnutrisi atau gizi buruk.
  • Kurangnya imunisasi, termasuk vaksin pneumonia.
  • Paparan asap rokok atau polusi udara.
  • Kondisi lingkungan yang padat dan sanitasi yang buruk.
  • Penyakit kronis atau bawaan yang melemahkan sistem imun.

Gejala Pneumonia pada Anak

Gejala pneumonia pada anak dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Demam tinggi.
  • Batuk berdahak atau kering.
  • Napas cepat atau sesak napas.
  • Napas berbunyi (mengi).
  • Nafsu makan menurun.
  • Lemas atau tampak lesu.
  • Mual atau muntah.
  • Diare.
  • Kulit pucat atau bibir dan kuku kebiruan (sianosis) pada kasus berat.

Berapa Lama Pneumonia Bisa Sembuh?

Lama penyembuhan pneumonia pada anak tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya:

  • Pneumonia Bakteri: Dengan pengobatan antibiotik yang tepat, kondisi anak biasanya membaik dalam 48–72 jam, dan sembuh total dalam 1–2 minggu.
  • Pneumonia Virus: Tidak memerlukan antibiotik dan biasanya sembuh sendiri dalam waktu 4 minggu, meskipun gejala seperti batuk dapat bertahan lebih lama.

Pada kasus yang lebih parah atau pada anak dengan sistem imun lemah, pemulihan bisa memakan waktu hingga 6–8 minggu.

Apa yang Harus Dilakukan?

Jika anak menunjukkan gejala pneumonia, langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi:

  1. Konsultasi ke Dokter: Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
  2. Pengobatan Sesuai Penyebab:
    • Pneumonia Bakteri: Diberikan antibiotik sesuai resep dokter.
    • Pneumonia Virus: Pengobatan suportif seperti istirahat, hidrasi, dan obat penurun demam.
  3. Perawatan di Rumah:
    • Pastikan anak cukup istirahat.
    • Berikan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
    • Pantau suhu tubuh dan gejala lainnya.
    • Gunakan humidifier untuk membantu pernapasan.
  4. Rawat Inap: Diperlukan jika anak mengalami kesulitan bernapas, dehidrasi berat, atau tidak merespons pengobatan awal.

Tanda Pneumonia Mulai Sembuh

Tanda-tanda bahwa anak mulai sembuh dari pneumonia antara lain:

  • Demam menurun atau hilang.
  • Batuk berkurang intensitasnya.
  • Napas menjadi lebih normal dan tidak sesak.
  • Anak tampak lebih aktif dan nafsu makan kembali.
  • Hasil pemeriksaan medis menunjukkan perbaikan, seperti rontgen dada yang membaik.

4 Tahap Pemulihan

Pemulihan pneumonia dapat dibagi menjadi empat tahap:

  1. Tahap Konsolidasi (Hari 1–2): Infeksi mulai berkembang, menyebabkan peradangan dan gejala awal seperti demam dan batuk.
  2. Tahap Hepatisasi Merah (Hari 3–4): Paru-paru terisi cairan dan sel darah merah, menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
  3. Tahap Hepatisasi Abu-abu (Hari 5–7): Sel darah putih mulai menghancurkan patogen, dan gejala mulai mereda.
  4. Tahap Resolusi (Hari 8 ke atas): Cairan di paru-paru diserap kembali, dan fungsi paru-paru kembali normal.

Baca Juga : 7 Langkah Efektif Mencegah Penularan Tuberkulosis (TBC)

Cara Pencegahan

Mencegah pneumonia pada anak memerlukan pendekatan menyeluruh yang mencakup aspek imunisasi, nutrisi, kebersihan, dan lingkungan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

1. Lengkapi Imunisasi Anak

Imunisasi adalah langkah pertama dan paling efektif dalam mencegah pneumonia. Beberapa vaksin yang direkomendasikan meliputi:

  • Vaksin Pneumokokus (PCV): Melindungi dari bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab utama pneumonia.
  • Vaksin Haemophilus influenzae tipe b (Hib): Mencegah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.
  • Vaksin Influenza: Mencegah flu yang dapat berkembang menjadi pneumonia.
  • Vaksin Campak dan DPT: Mencegah penyakit yang dapat meningkatkan risiko pneumonia.

Pastikan anak menerima vaksinasi sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter atau petugas kesehatan.

2. Berikan ASI Eksklusif dan Nutrisi Seimbang

Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. Setelah itu, lanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan daya tahan tubuh anak.

3. Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri dapat mengurangi risiko infeksi:

  • Cuci Tangan: Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet.
  • Etika Batuk dan Bersin: Ajarkan anak menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin menggunakan tisu atau siku bagian dalam.
  • Kebersihan Lingkungan: Jaga kebersihan rumah dan mainan anak untuk mencegah penyebaran kuman.

4. Hindari Paparan Asap dan Polusi

Paparan asap rokok dan polusi udara dapat merusak paru-paru anak dan meningkatkan risiko pneumonia. Pastikan lingkungan rumah bebas dari asap rokok dan ventilasi udara baik.

5. Jauhkan Anak dari Orang yang Sakit

Pneumonia dapat menular melalui percikan ludah saat batuk atau bersin. Hindari membawa anak ke tempat ramai saat musim penyakit dan batasi kontak dengan orang yang sedang sakit.

6. Pastikan Lingkungan Rumah Sehat

Lingkungan yang bersih dan sehat mendukung kesehatan anak:

  • Ventilasi Baik: Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mengurangi kelembapan dan pertumbuhan kuman.
  • Kebersihan Rumah: Rutin membersihkan permukaan yang sering disentuh dan menjaga kebersihan peralatan makan anak.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko pneumonia pada anak dapat dikurangi secara signifikan. Konsultasikan dengan dokter anak untuk informasi lebih lanjut dan jadwal imunisasi yang sesuai.

Memahami pneumonia secara menyeluruh sangat penting agar orang tua dapat melakukan deteksi dini dan penanganan yang cepat. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar anak dapat sembuh total tanpa komplikasi. Jika anak menunjukkan gejala yang mengarah pada pneumonia, segera konsultasikan ke tenaga medis.

Kini, Anda tidak perlu khawatir harus keluar rumah. Konsultasi kesehatan bisa dilakukan secara online melalui layanan Ready Dokter, yang memudahkan Anda mendapatkan arahan medis langsung dari ahlinya. Untuk kebutuhan pemeriksaan laboratorium, layanan CITO Home Service siap datang ke rumah Anda, memberikan hasil yang akurat dan nyaman tanpa harus antre. Lebih praktis, aman, dan efisien. Investasikan kesehatan keluarga Anda bersama CITO.

Innovation For Happiness

Referensi