
Kultur darah adalah pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi adanya infeksi dalam darah akibat bakteri atau jamur. Tes ini sangat penting untuk mendiagnosis penyakit serius seperti sepsis dan endokarditis, sehingga dokter dapat menentukan pengobatan yang paling efektif dan menyelamatkan nyawa pasien.
Apa Itu Kultur Darah?
Kultur darah adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan bakteri atau jamur dalam darah. Tes ini sangat penting dalam diagnosis infeksi serius seperti sepsis (infeksi darah), endokarditis (infeksi katup jantung), dan infeksi lainnya yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Infeksi dalam darah dapat menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh dan merusak organ vital. Oleh karena itu, kultur darah membantu dokter untuk menentukan jenis mikroorganisme penyebab infeksi dan memilih pengobatan yang paling efektif.
Bagaimana Kultur Darah Dilakukan?
Pemeriksaan kultur darah terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Pengambilan Sampel Darah
- Darah diambil dari vena, biasanya di lengan atau pergelangan tangan.
- Untuk mengurangi risiko kontaminasi, area kulit dibersihkan dengan antiseptik sebelum jarum dimasukkan.
- Biasanya, lebih dari satu sampel darah diambil dari lokasi yang berbeda untuk meningkatkan kemungkinan mendeteksi mikroorganisme.
2. Penyimpanan dalam Media Pertumbuhan
- Sampel darah dimasukkan ke dalam botol khusus yang berisi media pertumbuhan yang mendukung berkembangnya bakteri atau jamur jika ada dalam darah.
- Ada dua jenis media pertumbuhan yang digunakan dengan 2 cara yaitu dengan media aerob dan Media anaerob. Media aerob dilakukan untuk mendeteksi bakteri yang tumbuh di lingkungan kaya oksigen. Sedangkan, media anaerob dilakukan untuk mendeteksi bakteri yang tumbuh tanpa oksigen.
3. Inkubasi (Penyimpanan dalam Suhu Tertentu)
- Sampel darah disimpan dalam inkubator dengan suhu sekitar 35–37°C selama beberapa hari hingga satu minggu.
- Jika terdapat bakteri atau jamur dalam darah, mereka akan berkembang biak dan mulai terlihat pertumbuhannya.
4. Pemeriksaan dan Identifikasi Mikroorganisme
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pertumbuhan mikroorganisme, langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi untuk mengetahui jenis dan spesiesnya. Proses ini diawali dengan pewarnaan Gram, yang bertujuan untuk membedakan bakteri menjadi Gram-positif atau Gram-negatif berdasarkan karakteristik dinding selnya. Setelah itu, dilakukan uji biokimia untuk menentukan spesies bakteri atau jamur yang tumbuh dalam sampel. Jika diperlukan, metode molekuler seperti PCR (Polymerase Chain Reaction) digunakan untuk mendeteksi DNA mikroorganisme secara lebih akurat, sehingga hasil identifikasi menjadi lebih spesifik dan cepat.
Setelah mikroorganisme teridentifikasi, dokter dapat memilih antibiotik atau obat antijamur yang paling tepat untuk pasien.
Kapan Kultur Darah Diperlukan?
Kultur darah biasanya dilakukan jika seseorang menunjukkan gejala infeksi serius, seperti:
- Demam tinggi yang terus-menerus
- Menggigil dan keringat dingin
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Napas cepat atau sesak napas
- Detak jantung meningkat (takikardia)
- Kesadaran menurun atau kebingungan
Pasien dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita kanker, HIV/AIDS, atau pasien yang baru menjalani operasi besar, lebih berisiko mengalami infeksi darah. Oleh karena itu, pemeriksaan kultur darah sangat penting bagi mereka.
Apa Manfaat Kultur Darah?
- Menentukan Penyebab Infeksi → Kultur darah membantu dokter mengidentifikasi jenis bakteri atau jamur dalam darah, sehingga pengobatan bisa lebih tepat sasaran.
- Membantu Pemilihan Antibiotik yang Tepat → Setelah bakteri atau jamur diketahui, dokter dapat memberikan antibiotik atau obat antijamur yang paling efektif.
- Memantau Respons Terhadap Pengobatan → Kultur darah bisa dilakukan berulang untuk memastikan infeksi sudah teratasi.
- Mencegah Penyebaran Infeksi → Dengan diagnosis dini, pengobatan bisa diberikan lebih cepat sebelum infeksi menyebar ke organ lain.
Kesimpulan
Kultur darah adalah pemeriksaan laboratorium yang sangat penting dalam mendiagnosis infeksi darah yang serius. Dengan prosedur yang tepat, tes ini membantu dokter menentukan penyebab infeksi dan memilih pengobatan yang paling efektif. Jika Anda mengalami gejala seperti demam tinggi yang tidak kunjung membaik, menggigil, lemas, atau tekanan darah menurun, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Kini, Anda bisa melakukan konsultasi kapan saja dan di mana saja dengan Ready Dokter dari CITO, layanan telekonsultasi yang memudahkan Anda mendapatkan saran medis tanpa harus keluar rumah. Jangan tunda kesehatan Anda
segera hubungi Ready Dokter dari CITO untuk solusi medis yang cepat dan terpercaya!
Innovation for Happiness
Referensi
- Gonzalez MD, Chao T, Pettengill MA. Modern Blood Culture: Management Decisions and Method Options. Clin Lab Med. 2020 Dec;40(4):379-392. doi: 10.1016/j.cll.2020.07.001. Epub 2020 Sep 19. PMID: 33121610; PMCID: PMC7501519.
- O. Opota, A. Croxatto, G. Prod’hom, G. Greub, Blood culture-based diagnosis of bacteraemia: state of the art,Clinical Microbiology and Infection, 2015.