Kasus Sifilis Meningkat: Kenali Gejala, dan Pencegahan

Sifilis atau Raja Singa

Sifilis atau raja singa merupakan salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang cukup serius dan dapat menimbulkan masalah kesehatan jika tidak diobati dengan tepat dan segera. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang sifilis atau raja singa.

Pengertian Sifilis atau Raja Singa

Sifilis atau raja singa adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi, transfusi darah, atau kontak dengan darah yang terinfeksi. Ibu yang terinfeksi sifilis juga dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Gejala Sifilis atau Raja Singa

Munculnya gejala dapat bervariasi tergantung pada tahap infeksi. Pada tahap awal infeksi, seseorang mungkin mengalami luka terbuka atau lecet pada organ kelamin atau di sekitar mulut atau anus. Luka ini biasanya tidak sakit, tetapi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Selain itu, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening. Pada tahap selanjutnya, dapat menimbulkan gejala seperti ruam kulit yang tidak gatal, sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, dan sakit otot dan sendi. Jika tidak diobati, hal ini dapat berkembang menjadi tahap lanjut, dan menimbulkan masalah neurologis, kardiovaskular, hingga kematian.

Baca juga: Promo Spesial CITO: Pastikan Kesehatanmu Siap Ibadah Haji dengan Paket Medical Check-Up dan Vaksinasi

Cara Pencegahan

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini adalah:

  1. Menghindari kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
  2. Menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual.
  3. Menjalani tes sifilis secara teratur, terutama jika memiliki banyak pasangan seksual atau pasangan baru.
  4. Tidak berbagi jarum suntik dengan orang lain.

Cara Penyembuhan

Berikut adalah beberapa cara untuk menyembuhkan penyakit sifilis:

  1. Antibiotik: Pengobatan biasanya melibatkan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Beberapa antibiotik yang biasanya digunakan termasuk penisilin, doxycycline, dan azitromisin. Jenis dan durasi antibiotik yang diberikan akan tergantung pada tahap infeksi dan kondisi kesehatan individu.
  2. Tes ulang: Setelah menjalani pengobatan, sangat penting untuk menjalani tes darah ulang untuk memastikan bahwa penyakit sifilis telah sembuh sepenuhnya.
  3. Pasangan seksual: Pasangan seksual harus diuji dan diobati jika mereka terinfeksi penyakit ini. Hindari berhubungan seksual sampai pasangan telah diobati.
  4. Pencegahan: Penggunaan kondom dapat membantu mencegah penyebaran sifilis dan penyakit menular seksual lainnya.
  5. Perawatan diri: Menjaga kesehatan secara umum, seperti diet sehat, olahraga, dan tidur yang cukup, dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan.

Baca juga: Kenali Penyakit Stroke Telinga: Ketika Sudden Sensorineural Hearing Loss Terjadi

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika sahabat mengalami gejala sifilis atau memiliki riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi sifilis. Semakin cepat penyakit didiagnosis dan diobati, semakin besar kemungkinan kesembuhan dan mencegah komplikasi serius.

Sekarang, sahabat bisa mudah melakukan konsultasi kesehatan dengan Ready Dokter, yang merupakan virtual consultation dari CITO yang siap membantu sahabat kapanpun dan dimanapun selama 24 jam. Yuk cek kesehatan kamu di CITO sahabat!

 

Sumber:

Kementerian Kesehatan RI

Centers for Disease Control and Prevention

Syphilis – Including Symptoms, Treatment and Prevention

Australian Government Department of Health

 

Promo Medical Check Up Haji