Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia, adalah tidur bersama dengan bayi atau yang biasanya disebut co-sleeping. Kebiasaan ini merupakan hal yang wajar dilakukan oleh orang tua karena ada rasa kekhawatiran ketika meninggalkan bayi di tempat duduk yang terpisah. Lalu apakah anda tahu apa itu co-sleeping? Yuk simak artikel berikut untuk mengetahui informasi lebih lanjut
Apa itu Co-Sleeping?
Co-sleeping adalah kegiatan di mana bayi atau anak kecil tidur bersama dengan orang tua, di tempat tidur yang sama (bed-sharing) atau berdekatan dalam satu kamar (room-sharing)
Manfaat Co-Sleeping
- Penguatan Bonding: Co-sleeping dapat memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Dengan tidur bersama, maka anak dapat merasa aman dan terlindungi
- Mempermudah Ibu dalam Menyusui: Untuk ibu yang sedang menyusui, kebiasaan ini dapat memudahkan pemberian ASI kepada bayi, tiap dua atau tiga jam sekali tanpa ibu harus keluar kamar atau pindah ruang
- Mempermudah Merawat Bayi: Co-sleeping juga dapat memudahkan ibu, untuk dapat mengganti popok saat buang air, mengawasi bayi jika sedang sakit, muntah dan lain sebagainya.
Apakah Co-Sleeping Aman Dilakukan?
Meskipun banyak orang tua menganggap hal ini aman dilakukan, namun ternyata dokter tidak merekomendasikan co-sleeping dengan bed-sharing, atau tidur bersama dalam satu ranjang, karena hal ini dapat meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), yang mana orang tua dapat tidak sengaja berpindah posisi atau berguling saat tidur, dan dapat melukai atau menutupi jalan nafas bayi. Cara yang paling aman dengan cara room-sharing atau dengan ranjang yang terpisah
Baca juga: Pentingnya Skrining HPV DNA untuk Pencegahan Kanker Serviks
Tips Co-Sleeping yang Aman
Kebiasaan ini dapat memberikan dampak yang baik, jika dilakukan dengan benar dan memperhatikan tips sebagai berikut:
1. Pilih Tempat Tidur yang Aman
Pastikan orang tua memiliih menggunakan tempat tidur dengan permukaan yang rata dan keras untu memulai co-sleeping. Hindari penggunaan bantal, selimut yang tebal atau barang yang memiliki risiko tertelan
2. Hindari Bed-Sharing
Jika memungkinkan, lebih baik anda memilih room-sharing daripada bed-sharing, terutama untuk bayi yang belum dapat bergerak secara bebas, jangan biarkan bayi tidur diantara orang tua
3. Konsultasikan dengan Dokter
Sebelum menerapkan co-sleeping, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional kesehatan anak, untuk bisa mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi kesehatan bayi dan dalam keadaan tertentu.
Di CITO, anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter pilihan, untuk rekomendasi co-sleeping yang sesuai dengan keadaan anda menggunakan Ready Dokter CITO, anda dapat berkonsultasi secara online dimana saja dan kapan saja tanpa perlu khawatir meninggalkan bayi di rumah, untuk booking dan informasi lebih lanjut, anda bisa klik link berikut
Yuk, investasikan kesehatan anda bersama CITO
Sumber:
Co-Sleep with Your Baby. 2023. Raising Childern. Diakses pada 22 Januari 2024