Tes Darah Samar Feses (FOBT): Persiapan yang Perlu Dilakukan

FOBT

Tes Darah Samar Feses atau Fecal Occult Blood Test (FOBT) adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan darah dalam tinja yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Darah dalam tinja bisa menjadi indikasi adanya perdarahan di saluran pencernaan bagian bawah, termasuk usus besar dan rektum, yang dapat mengarah pada kanker kolorektal atau kondisi lain seperti polip usus, wasir, atau peradangan saluran cerna.

Tes ini direkomendasikan sebagai bagian dari skrining kanker kolorektal, terutama bagi individu berusia 50 tahun ke atas atau bagi mereka yang memiliki faktor risiko tertentu. Dengan deteksi dini, kanker kolorektal dapat dicegah atau ditangani sebelum berkembang ke tahap yang lebih serius.

Mengapa FOBT Penting?

Tes FOBT menjadi alat skrining yang sangat penting karena beberapa alasan berikut:

1. Deteksi Dini Kanker Kolorektal

FOBT dapat mendeteksi kanker kolorektal pada tahap awal, sebelum munculnya gejala yang nyata. Semakin dini kanker terdeteksi, semakin tinggi peluang keberhasilan pengobatan dan kesembuhan.

2. Non-Invasif dan Mudah Dilakukan

Tidak memerlukan prosedur invasif seperti kolonoskopi atau biopsi dan sampel tinja dapat dikumpulkan sendiri di rumah menggunakan alat yang telah disediakan.

3. Biaya Lebih Terjangkau

Dibandingkan dengan metode skrining lainnya, seperti kolonoskopi, FOBT memiliki biaya yang lebih rendah dan lebih mudah diakses.

4. Direkomendasikan dalam Program Skrining Kesehatan

Organisasi kesehatan, termasuk American Cancer Society, merekomendasikan FOBT sebagai bagian dari skrining rutin kanker kolorektal untuk orang berusia 50 tahun ke atas atau lebih muda dengan risiko tinggi.

Bagaimana Cara Kerja FOBT?

Tes FOBT dilakukan dengan mengumpulkan sampel tinja dan memeriksanya untuk keberadaan darah samar yang tidak terlihat secara kasat mata. Berikut langkah-langkah umum dalam prosedur ini:

1. Pengambilan Sampel

  • Pasien akan diberikan alat pengumpul khusus untuk mengumpulkan sampel tinja di rumah.
  • Sampel tinja kemudian ditempatkan pada kartu uji khusus atau wadah steril yang disediakan oleh laboratorium.

2. Pengujian di Laboratorium

Sampel yang dikumpulkan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Ada dua jenis utama FOBT:

  • Guaiac-based FOBT (gFOBT): Menggunakan reagen guaiac untuk mendeteksi darah samar.
  • Fecal Immunochemical Test (FIT): Menggunakan antibodi untuk mendeteksi hemoglobin manusia dalam tinja dan lebih sensitif dibandingkan gFOBT.

3. Interpretasi Hasil

  • Negatif: Tidak ditemukan darah dalam tinja, menandakan tidak adanya perdarahan yang terdeteksi.
  • Positif: Terdapat darah dalam tinja, yang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk kanker kolorektal, polip, atau gangguan pencernaan lainnya. Jika hasilnya positif, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut.

Kapan Harus Melakukan FOBT?

Skrining Rutin untuk Orang Sehat

  • Bagi individu tanpa gejala dan tanpa faktor risiko tinggi, FOBT disarankan dilakukan setiap tahun mulai usia 50 tahun sebagai bagian dari skrining kanker kolorektal.
  • Jika hasilnya positif, pemeriksaan lanjutan seperti kolonoskopi diperlukan untuk menilai lebih lanjut.

Jika Mengalami Gejala Berikut:

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter dan lakukan FOBT, terlepas dari usia Anda. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit yang berkepanjangan.
  • Darah dalam tinja atau warna tinja yang lebih gelap.
  • Nyeri atau kram perut yang terus-menerus.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Kelelahan atau anemia akibat perdarahan internal yang berkepanjangan.

Apa yang Menyebabkan Hasil FOBT Positif?

Hasil FOBT positif tidak selalu berarti Anda menderita kanker kolorektal. Beberapa kondisi lain juga dapat menyebabkan adanya darah dalam tinja, di antaranya:

  1. Kanker Kolorektal – Penyebab paling serius dari perdarahan usus yang terdeteksi oleh FOBT.
  2. Polip Usus – Pertumbuhan abnormal pada dinding usus yang bisa berkembang menjadi kanker.
  3. Wasir (Hemoroid) – Pembuluh darah yang membesar di sekitar anus dan sering menyebabkan perdarahan.
  4. Fisura Anus – Robekan kecil di lapisan anus akibat konstipasi atau trauma lainnya.
  5. Peradangan Usus – Kondisi seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif dapat menyebabkan perdarahan usus.
  6. Pengaruh Obat-obatan – Konsumsi obat pengencer darah atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat menyebabkan perdarahan ringan pada saluran cerna.

Apa yang Terjadi Setelah Hasil FOBT Positif?

Jika hasil tes menunjukkan adanya darah samar dalam tinja, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan tambahan, seperti:

  • Kolonoskopi: Pemeriksaan langsung ke dalam usus besar menggunakan alat dengan kamera kecil untuk melihat sumber perdarahan.
  • Sigmoidoskopi: Pemeriksaan bagian bawah usus besar untuk melihat apakah ada polip atau tanda-tanda kanker.
  • Tes Darah Tambahan: Untuk melihat apakah ada tanda-tanda anemia atau infeksi.

Persiapan Sebelum Melakukan FOBT

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, pasien perlu mengikuti beberapa petunjuk sebelum menjalani tes FOBT:

  1. Ikuti petunjuk dokter dengan cermat mengenai cara mengumpulkan sampel.
  2. Hindari makanan tertentu selama beberapa hari sebelum tes, seperti:
    • Daging merah, karena dapat mengandung hemoglobin yang mempengaruhi hasil.
    • Sayuran hijau berdaun gelap, seperti bayam, yang dapat mempengaruhi reaksi kimia dalam tes.
    • Suplemen zat besi yang dapat mengubah warna tinja.
  3. Hindari obat tertentu, seperti aspirin dan obat antiinflamasi, yang dapat meningkatkan risiko perdarahan dan memberikan hasil positif palsu.

Kesimpulan

Tes Darah Samar Feses (FOBT) adalah metode skrining sederhana namun efektif untuk mendeteksi kanker kolorektal sejak dini. Dengan melakukan tes ini secara rutin, terutama bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas atau memiliki faktor risiko, peluang untuk mendeteksi dan mengobati kanker sebelum berkembang lebih lanjut menjadi lebih tinggi. Jangan abaikan kesehatan pencernaan Anda! Lakukan deteksi dini kanker kolorektal dengan pemeriksaan FOBT secara berkala dan konsultasikan hasilnya dengan dokter.

Promo Terbaru