Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan laporan terbaru terkait varian SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, membagikan informasi ini pada Minggu (17/12/2023).
Tjandra Yoga Aditama menyatakan, WHO saat ini memantau empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) yang tersebar di seluruh dunia. Varians tersebut memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus, termasuk tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, dan kemampuan menghindari diagnostik.
Keempat Variants Of Interest (VOI) yang menjadi perhatian adalah XBB.1.5, XBB.1.16, EG.5, dan BA.2.86. Sementara lima Variants Under Monitoring (VUM) meliputi DV.7, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2, dan XBB.2.3. VOI dapat menyebabkan penularan antarkomunitas dan klaster Covid-19, sementara VUM diawasi karena berpotensi meningkatkan angka kasus di beberapa negara.
Baca juga: Kenali Perbedaan Osteoporosis dan Osteoarthritis
Pentingnya pemantauan varian ini ditekankan oleh Tjandra Yoga Aditama, khususnya dalam konteks penyebarannya di berbagai negara. Pemerintah Singapura, sebagai contoh, melaporkan bahwa lebih dari 60 persen kasus di wilayahnya disebabkan oleh varian JN.1, bagian dari varian BA.2.86. Sedangkan varian EG.5 mendominasi di 89 negara di seluruh dunia, mencapai 51,6 persen dari sekuen genom yang dikirimkan ke GISAID.
Varian BA.2.86 telah menyebar ke 46 negara, sementara Singapura mencatat peningkatan kasus Covid-19 hingga 75 persen pada awal Desember 2023. Meski varian ini tersebar di berbagai negara, gambaran klinisnya praktis tidak berbeda dengan varian sebelumnya.
Penting untuk terus memahami dan memantau perkembangan varian ini, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dan masyarakat dari penyebaran Covid-19. Stay informed, stay safe!
Baca juga: Infeksi Mycoplasma Pneumoniae (Gejala, Penyebab, Cara Pencegahan)