Infeksi Mycoplasma Pneumoniae (Gejala, Penyebab, Cara Pencegahan)

Infeksi Mycoplasma Pneumoniae

Mycoplasma Pneumoniae  Masyarakat kembali dihebohkan dengan meningkatnya kasus Pneumonia “misterius” yang menyerang anak-anak di China. Adanya kasus ini membuat sejumlah rumah sakit menjadi penuh.

Saat ini berdasarkan laporan kesehatan, adanya peningkatan kasus pneumonia dikarenakan bakteri Mycoplasma Pneumoniae, peningkatan kasus ini cukup signifikan di China sebesar 40% sisanya berupa influenza, SARS COV-2 dan lain sebagainya.

Lantas apa itu Mycoplasma Pneumoniae? dan bagaimana cara pencegahannya? Mari kita bahas pada artikel berikut

Apa itu Mycoplasma Penumoniae?

Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada sistem pernapasan manusia. Infeksi ini disebut juga sebagai pneumonia atipikal atau “walking pneumonia” karena gejalanya biasanya lebih ringan daripada pneumonia biasa

Baca juga: Kenali Perbedaan Osteoporosis dan Osteoarthritis

Gejala yang Muncul

Gejala infeksi Mycoplasma pneumoniae dapat bervariasi, namun terdapat beberapa gejala umum yaitu sebagai berikut

  • Batuk Kering: Batuk persisten tanpa produksi lendir.
  • Demam: Peningkatan suhu tubuh yang seringkali datang dan pergi.
  • Sakit Tenggorokan: Rasa sakit atau iritasi di tenggorokan.
  • Kesulitan Bernapas: Terutama pada aktivitas fisik.
  • Gejala Flu Umum: Seperti pilek, nyeri otot, dan lemas.

Penyebab Infeksi Mycoplasma Pneumoniae

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan infeksi Mycoplasma pneumoniae:

  1. Penularan Manusia ke Manusia: Mycoplasma pneumoniae dapat ditularkan dari satu individu ke individu lain melalui droplet pernapasan yang terdapat di udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.
  2. Kontak Langsung: Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh lendir atau saliva dari individu yang terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan.
  3. Faktor Lingkungan: Bakteri ini cenderung menyebar lebih mudah di tempat-tempat dengan kerumunan, seperti sekolah, asrama, atau fasilitas umum lainnya.
  4. Musim: Infeksi Mycoplasma pneumoniae dapat terjadi sepanjang tahun, tetapi sering kali lebih umum terjadi pada musim semi dan musim gugur.
  5. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang memiliki kondisi medis tertentu mungkin lebih rentan terhadap infeksi Mycoplasma pneumoniae.
  6. Usia: Meskipun infeksi ini dapat terjadi pada semua kelompok usia, anak-anak dan dewasa muda lebih sering terinfeksi daripada kelompok usia yang lebih tua.
  7. Faktor Risiko Lainnya: Merokok, kelelahan, paparan polusi udara, dan kondisi medis kronis tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi Mycoplasma pneumoniae.

Penting untuk diingat bahwa beberapa orang dapat menjadi pembawa Mycoplasma pneumoniae tanpa menunjukkan gejala, tetapi masih dapat menularkan bakteri ke orang lain.

Cara Pencegahan

Beberapa hal yang dapat anda lakukan agar terhindar dari infeksi mycoplasma pneumoniae yaitu sebagai berikut

  • Perilaku hidup bersih dan sehat termasuk cuci tangan minimal 20 detik dan pemakaian masker
  • Pastikan ventilasi rumah dalam keadaan baik dan tercukupi untuk sirkulasi udara
  • Tidak melakukan kontak fisik atau berjaga jarak aman dengan individu yang sedang sakit
  • Melakukan vaksinasi Influenza, COVID-19, dan patogen pernafasan lainnya jika diperlukan
  • Mengkonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin.
  • Terus menjaga tubuh agar sistem kekebalan tubuh kuat dalam melawan infeksi tersebut.

Cara Pengobatan Infeksi Mycoplasma Pneumoniae

Infeksi Mycoplasma pneumoniae umumnya dapat sembuh sendiri, tetapi dalam beberapa kasus, terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, terdapat beberapa langkah untuk mengatasi infeksi bakteri ini

  1. Antibiotik: Mycoplasma pneumoniae rentan terhadap beberapa jenis antibiotik. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan.
  2. Istirahat: Istirahat yang cukup membantu tubuh melawan infeksi Selain itu juga pastikan anda terhidrasi dengan baik untuk dapat mempercepat pemulihan.
  3. Obat Pereda Gejala: Untuk mengurangi gejala seperti batuk dan demam, dokter mungkin meresepkan obat pereda seperti parasetamol atau ibuprofen.
  4. Pantau Gejala : Jika gejala semakin parah atau tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca juga: Dislokasi Bahu: Kenali Gejala, dan Pengobatan

Kesimpulan

Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri penyebab pneumonia atipikal yang dapat menimbulkan gejala seperti batuk, demam, dan nyeri dada. Meskipun infeksi ini biasanya tidak serius, tetapi tetap membutuhkan penanganan medis yang tepat. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang efektif. Pengobatan yang tepat dapat membantu mengatasi gejala, mempercepat pemulihan, dan mencegah komplikasi yang berbahaya.

Segera konsultasikan kesehatan anda, dengan cepat dan akurat bersama CITO. Saat ini CITO telah menyediakan layanan Ready Dokter, dimana Dokter di CITO akan siap melayani Anda kapanpun dan dimanapun Anda berada, serta memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan kesehatan yang dialami saat ini. Anda dapat melakukan pemeriksaan, konsultasi, dan pengobatan secara online melalui aplikasi Beranda CITO. Yuk lakukan pemeriksaan di CITO sekarang!

#InnovationForHappiness

 

Sumber

Qian, S., Siu, J., Hussein, A., & Zheng, Y. (2022). Appropriate prescribing of azithromycin for community-acquired pneumonia. Internal medicine journal52(6), 1079–1082.

National Center for Immunization and Respiratory Diseases. (2022). Division of Bacterial Diseases,. Diakses pada 05 Desember 2023

BMJ Best Practice. (2022). Mycoplasma pneumoniae infection. Diakses pada 05 Desember 2023