Aneurisme Otak: Ketahui Gejala, Penyebab, dan Metode Pengobatannya

Anurisme OtakAneurisme otak adalah kondisi serius yang terjadi ketika dinding pembuluh darah di otak melemah dan membentuk tonjolan atau kantung yang dapat pecah dan menyebabkan pendarahan di area sekitarnya. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera karena dapat berpotensi mengancam nyawa. Dalam artikel ini, kami akan membahas gejala, penyebab, dan metode pengobatan aneurisme otak yang dapat membantu Anda memahami kondisi ini dengan lebih baik.

Gejala Aneurisme Otak

Pada banyak kasus aneurisme, tidak menimbulkan gejala sampai terjadi pendarahan atau pecah. Namun, sebagian orang mengalami gejala sebagai berikut: 

  1. Sakit kepala hebat dan tiba-tiba.
  2. Nyeri leher atau nyeri di sekitar mata.
  3. Mual dan muntah.
  4. Kepekaan terhadap cahaya.
  5. Gangguan penglihatan atau perubahan penglihatan.
  6. Kesulitan berbicara.
  7. Kelemahan atau mati rasa di wajah atau tubuh

Baca juga: Tanda-tanda PCOS Pada Wanita yang Dimunculkan

Penyebab Aneurisme Otak

Aneurisme otak umumnya disebabkan oleh kelemahan pada dinding pembuluh darah di otak. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisme meliputi:

  1. Riwayat keluarga dengan aneurisme otak.
  2. Merokok atau penggunaan tembakau lainnya.
  3. Hipertensi (tekanan darah tinggi).
  4. Penggunaan obat terlarang, seperti kokain.
  5. Kehadiran penyakit tertentu, seperti polikistik ginjal atau penyakit jaringan ikat.

Metode Pengobatan

Pilihan pengobatan tergantung pada ukuran, lokasi, dan kondisi pasien. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan meliputi:

  1. Pengawasan dan manajemen medis: Jika aneurisme kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin memilih untuk memantau kondisi secara teratur melalui pemindaian dan memberikan pengobatan untuk mengendalikan faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi.
  2. Perbaikan endovaskular: Prosedur pengobatan aneurisme melibatkan penggunaan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah ke area aneurisme. Teknik yang umum digunakan adalah koil embolisasi, di mana kumpulan kawat kecil (koil) dimasukkan ke dalam aneurisme untuk mendorong pembentukan gumpalan darah dan mencegah pecahnya aneurisme.
  3. Operasi: Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat aneurisme atau menghilangkan tekanan pada aneurisme yang terletak di area yang sensitif atau besar. Prosedur ini melibatkan pembukaan tengkorak (kraniotomi) dan penutupan aneurisme dengan klip atau penjahitan.

Baca juga: Tanda-tanda PCOS Pada Wanita yang Dimunculkan

Penting untuk dicatat bahwa setiap kasus aneurisme otak berbeda-beda, dan pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi individu. Konsultasikan dokter spesialis saraf untuk menentukan metode pengobatan yang paling sesuai.

 

 

Sumber:

  1. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. (2023).  Cerebral Aneurysm.[Online] Diakses pada tanggal 4 Juli 2023
  2. Mayo Clinic. (2023). Brain Aneurysm. [Online] Diakses pada tanggal 4 Juli 2023