Mungkinkah Daging Ikan Hiu Jadi Lauk di MBG? Ini Faktanya
Daging ikan hiu segar di pasar tradisional Indonesia

Pertanyaan tentang kelayakan daging ikan hiu dan MBG sedang ramai dibahas. Topik ini menyentuh aspek gizi, keamanan pangan, serta potensi risiko kesehatan anak sekolah. Artikel ini membahas secara ilmiah tentang konsumsi daging hiu, regulasi, serta kecocokannya untuk lauk MBG.

Apakah Daging Ikan Hiu Bisa Dimakan?

Di beberapa daerah pesisir Indonesia, daging ikan hiu dijual di pasar tradisional dan diolah menjadi dendeng, abon, atau ikan asin. Menurut FAO (2023), daging hiu mengandung protein tinggi, sekitar 20 hingga 25 gram per 100 gram. Namun, meski bergizi, daging hiu tidak ideal untuk konsumsi rutin. Daging ini memiliki aroma amonia yang kuat dan tekstur keras. Proses pengolahannya juga rumit. Jika tidak tepat, rasa daging bisa getir dan amis.

Bagaimana Aturan Konsumsi Daging Hiu?

Tidak semua jenis hiu dilindungi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 61 Tahun 2018, hanya empat spesies yang dilindungi penuh:

  • Hiu paus (Rhincodon typus)
  • Hiu martil (Sphyrna spp.)
  • Hiu monyet (Alopias pelagicus)
  • Hiu koboi (Carcharhinus obscurus)

Artinya, sebagian besar hiu lain masih boleh ditangkap secara legal, selama sesuai dengan ketentuan konservasi.

Cocokkah daging ikan hiu untuk lauk MBG di sekolah?

Tujuan program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah menyediakan makanan sehat, bergizi, dan mudah diterima anak-anak. Sayangnya, daging ikan hiu dan MBG bukan kombinasi ideal karena:

  • Baunya menyengat dan tidak disukai anak-anak.
  • Teksturnya keras dan butuh pengolahan panjang.
  • Berisiko terkontaminasi bakteri jika tidak higienis.
  • Potensi kandungan logam berat cukup tinggi.

Risiko Kesehatan dari Daging Ikan Hiu

Sebagai predator puncak rantai makanan laut, hiu menimbun logam berat dari mangsanya. Proses ini disebut biomagnifikasi.Hiu di perairan dekat industri bisa memiliki kadar merkuri 10–20 kali lebih tinggi dibanding hiu di laut lepas. Menurut WHO (2023), keracunan merkuri ditandai tremor dan gangguan saraf, bukan demam.Jika seseorang mengalami demam setelah makan ikan, penyebabnya bisa infeksi bakteri seperti Salmonella atau E. coli.

Kandungan logam berat pada daging hiu bergantung pada habitatnya

Kandungan logam berat dalam tubuh hiu berbeda-beda tergantung lokasi penangkapannya.
Hiu yang hidup di perairan dalam dan jauh dari sumber pencemaran industri cenderung memiliki kadar logam berat yang rendah. Sebaliknya, hiu dari wilayah pesisir atau dekat pelabuhan industri berisiko lebih tinggi mengandung racun logam. Kadar merkuri pada daging hiu di Samudra Pasifik bagian tengah tergolong aman, sedangkan di kawasan pesisir Asia Tenggara, kadar merkuri bisa melebihi 0,5 mg/kg, batas aman yang ditetapkan WHO untuk konsumsi manusia. Oleh karena itu, tidak semua daging hiu berbahaya, tetapi perlu analisis laboratorium untuk memastikan tingkat keamanannya.

Kasus sakit pada siswa SD Ketapang perlu dikaji secara ilmiah

Berdasarkan laporan media, gejala utama siswa SD yang sakit setelah makan daging hiu adalah demam. Hal ini menunjukkan kemungkinan besar penyebabnya bukan logam berat, melainkan infeksi mikroba. Daging ikan yang dijual di pasar tradisional di Jawa Timur mengandung bakteri Salmonella, E. coli, dan Listeria monocytogenes.

Mengapa Daging Ikan Hiu Belum Layak untuk MBG

Daging ikan hiu dan MBG bukan kombinasi tepat karena:

  1. Kurang disukai anak-anak.
  2. Berisiko tinggi mengandung logam berat.
  3. Pengolahannya sulit dan tidak efisien.
  4. Dapat berdampak pada kelestarian spesies.

Alternatif lauk MBG yang lebih aman dan bergizi antara lain ikan air tawar, ayam, telur, tahu, dan tempe.

Pentingnya Pemeriksaan Laboratorium

Untuk memastikan keamanan pangan, pemeriksaan laboratorium sangat penting. Uji mikrobiologi dan logam berat bisa menentukan apakah bahan makanan aman dikonsumsi. Manfaatkan layanan Home Service Laboratorium CITO, pemeriksaan kesehatan kini bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah. Tim kami siap datang langsung ke lokasi Anda dengan standar medis terbaik. Butuh konsultasi cepat? Ready Dokter siap melayani konsultasi kesehatan secara virtual agar Anda tetap tenang dan terpantau tanpa harus ke fasilitas kesehatan

Innovation for Happiness