Pemanis buatan yang juga dikenal sebagai pemanis sintetis merupakan zat kimia yang dapat digunakan untuk memberikan rasa manis pada makanan dan minuman, dengan kandungan kalori yang lebih rendah dari pada gula. Salah satu pemanis buatan yang sering digunakan adalah aspartam.
Aspartam terbuat dari dua jenis asam amino yaitu fenilalanin dan asam aspartat. Umumnya pemanis buatan tidak berbahaya jika dikonsumsi dengan takaran yang wajar, namun juga perlu diketahui apa saja dampak dan manfaat dalam jangka panjang
Apa itu Aspartam?
Aspartam, juga dikenal dengan nama pemanis buatan “E951” merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang ditemukan pada tahun 1965. Meski digunakan dalam jumlah yang sedikit, pemanis buatan ini memiliki tingkat kemanisan sebesar 200 kali lebih manis daripada gula dan biasanya digunakan sebagai pengganti gula dalam makanan dan minuman rendah kalori.
Terdiri dari dua asam amino, yaitu asam aspartat dan fenilalanin, yang dikombinasikan dengan metanol. Ketika dikonsumsi, zat ini dipecah menjadi komponen-komponennya di dalam tubuh dan memberikan rasa manis tanpa memberikan kalori yang signifikan.
Apakah Aspartam Berbahaya?
Berdasarkan penelitian otoritas pengawas seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan Badan Pengawas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) telah menyatakan bahwa pemanis ini aman untuk dikonsumsi dalam batas tertentu, masih ada perdebatan dan kontroversi terkait dengan efek samping yang ada. Sebagian besar orang mungkin dapat mengonsumsinya dengan aman dalam jumlah yang ditemukan dalam produk makanan dan minuman yang tersedia di pasaran. Namun, setiap orang dapat merespons bahan makanan dengan cara yang berbeda, dan beberapa individu mungkin lebih sensitif atau memiliki kondisi kesehatan tertentu yang dapat mempengaruhi toleransi terhadap pemanis buatan.
Baca juga: Anak Demam? Kenali Penyebab, dan Cara Pengobatan
Manfaat Pemanis Buatan
Walaupun termasuk dalam pemanis buata, tetapi ada beberapa manfaat mengkonsumsi aspartam dengan takaran yang wajar
1. Membantu pengendalian berat badan
Aspartam memiliki kandungan kalori yang sangat rendah, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih sehat untuk gula dalam program penurunan berat badan. Penggunaannya dapat membantu mengurangi asupan kalori harian tanpa mengorbankan rasa manis.
2. Meningkatkan manajemen diabetes
Pemanis buatan ini dapat menjadi pilihan yang baik bagi individu dengan diabetes dan memungkinkan orang dengan diabetes untuk menikmati makanan dan minuman manis tanpa mengubah kadar glukosa darah secara signifikan karena tidak mempengaruhi kadar gula darah.
3. Mencegah kerusakan gigi
Dengan menggunakan aspartam sebagai pengganti gula, seseorang dapat mengurangi risiko kerusakan gigi dan karies.
4. Tidak berkontribusi pada peningkatan berat badan
Studi menunjukkan bahwa aspartam dapat membantu dalam pengendalian berat badan dengan menggantikan gula dalam makanan dan minuman tinggi kalori. Penggunaannya sebagai pengganti gula dapat membantu mengurangi asupan kalori dan membantu menjaga berat badan yang sehat.
Efek Samping
Pemanis buatan memiliki berbagai manfaat, namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan tidak sesuai takaran, akan berdampak buruk pada kesehatan, berikut akan dijelaskan efek samping dari konsumsi aspartam secara berlebihan
1. Sakit kepala
Aspartam dapat menghasilkan zat lain berupa glutamat. Jika hal ini dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan melebihi batas normal, maka akan menimbulkan sakit kepala.
2. Risiko Alzheimer Meningkat
Penyebab dari risiko Alzheimer saat mengonsumsi aspartam secara berlebihan adalah hasil metabolisme yang menghasilkan metanol. Metanol ini dapat meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh yang berpotensi merusak sel-sel, termasuk sel-sel dalam sistem saraf. Oleh karena itu, jika zat ini dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka panjang, dapat memperburuk kerusakan sistem saraf dan meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif progresif, seperti Alzheimer.
3. Fenilketonuria (PKU)
Fenilketonuria atau PKU merupakan penyakit bawaan lahir karena adanya kelainan genetik, penderita fenilketonuria, tubuhnya tidak bisa mengurai asam amino yang mana asam ini merupakan kandungan utama dalam aspartam dan dapat beresiko menimbulkan berbagai komplikasi salah satunya kerusakan otak.
Baca juga: Rabies: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Penyakit Mematikan Ini
4. Risiko Kanker
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PLOS Medicine pada tahun 2022, didapatkan bahwa mengkonsumsi pemanis buatan terutama aspartam dan acesulfame-K secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker payudara, kanker darah atau kanker yang berhubungan dengan penyakit obesitas. Tetapi hingga saat ini masih dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap risiko mengkonsumsi aspartam.
5. Meningkatkan Risiko Diabetes
Aspartam dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, termasuk diabetes. Meskipun sering digunakan sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes, mengonsumsi pemanis buatan secara berlebihan justru dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang berpotensi merusak pankreas. Akibatnya, produksi hormon insulin dalam tubuh menjadi terganggu, meningkatkan risiko terjadinya diabetes.
6. Meningkatkan Berat Badan
Jika zat ini dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dalam tubuh yang berpotensi meningkatkan berat badan. Selain itu, makanan yang mengandung pemanis buatan sering kali terdiri dari bahan lain yang mengandung kalori tinggi. Jika makanan tersebut dikonsumsi melebihi batas yang dianjurkan, dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang berpotensi menyebabkan obesitas.
Bahan Alami dan Aman Pengganti Pemanis Buatan
Ada beberapa pilihan jika ingin mencari bahan alami dan aman pengganti pemanis buatan, berikut adalah beberapa opsi yang dapat sahabat pilih
1. Stevia: Stevia adalah pemanis alami yang diekstraksi dari daun tanaman Stevia rebaudiana. Ini memiliki rasa manis yang kuat dan nol kalori. Stevia umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi, tetapi pastikan untuk memilih produk yang tidak mengandung aditif pemanis tambahan.
2. Madu: Madu adalah pemanis alami yang telah digunakan selama ribuan tahun. Rasanya manis dan memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti sifat antimikroba dan antioksidan. Namun, perlu diingat bahwa madu tetap mengandung kalori, jadi konsumsilah dengan bijak.
3. Sirup maple: Sirup maple adalah produk alami yang diekstraksi dari pohon maple. Rasanya manis dan kaya akan nutrisi, termasuk antioksidan. Pastikan untuk memilih sirup maple murni tanpa tambahan sirup jagung tinggi fruktosa atau pemanis buatan lainnya
4. Sukralosa: Sukralosa adalah pemanis buatan yang berasal dari gula. Meskipun tidak sepenuhnya alami, sukralosa umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi. Ini memiliki rasa manis yang kuat dan tidak memberikan kalori. Namun, jika Anda ingin menghindari pemanis buatan sepenuhnya, pilihan alami seperti stevia, madu, atau sirup maple mungkin lebih cocok.
Penting untuk selalu membaca label dan mengikuti pedoman konsumsi yang direkomendasikan untuk setiap bahan pengganti pemanis alami. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau ragu tentang konsumsi pemanis tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Sekarang anda juga bisa melakukan konsultasi online melalui ready dokter CITO atau CITO Home Service, anda juga bisa melakukan booking online melalui aplikasi Beranda CITO untuk kemudahan layanan kesehatan anda #CITOInnovationForHappiness
Sumber:
- Food and Drug Administration (FDA).(2023). Aspartame and Other Sweeteners in Food. [Online] Diakses pada 30 Juni 2023
- European Food Safety Authority (EFSA). (2023). Aspartame. [Online] Diakses pada 30 Juni 2023
- National Cancer Institute. (2023). Artificial Sweeteners and Cancer. [Online] Diakses pada 30 Juni 2023
- American Cancer Society. (2021). Aspartame and Cancer Risk. [Online]. Diakses pada 30 Juni 2023