Kulit merupakan salah satu organ yang penting untuk dapat melindungi tubuh. Salah satu kondisi yang yang dapat terjadi adalah artinic keratosis. Actinic Keratosis adalah pertanda kulit yang sering kali muncul akibat paparan berlebihan terhadap sinar matahari atau sumber radiasi UV buatan. Kondisi ini muncul sebagai bercak kering, kasar, dan berwarna di kulit yang terpapar matahari terlalu banyak.
Bagaimana Actinic Keratosis Muncul?
Kondisi ini biasanya muncul dengan tanda bercak kering, kasar, dan sedikit berwarna di permukaan kulit. Luka bisa berwarna merah, cokelat, atau merah muda dan berukuran kecil tetapi seiring berjalannya waktu akan tumbuh lebih besar. Jika Anda merasa kulit Anda seperti kertas pasir saat disentuh, hal ini bisa menjadi pertanda adanya artinic keratosis
Faktor Risiko dan Penyebab Actinic Keratosis
- Paparan Sinar Matahari Berlebihan: Paparan sinar matahari berlebihan, terutama sinar ultraviolet B (UVB) dan sinar ultraviolet A (UVA), adalah faktor risiko utama. Ini termasuk paparan sinar matahari yang berkepanjangan dan tanpa perlindungan
- Usia: Orang yang lebih tua cenderung memiliki risiko lebih tinggi karena akumulasi kerusakan kulit dari paparan sinar matahari selama bertahun-tahun.
- Kulit Cerah: Orang dengan kulit yang cerah dan cenderung terbakar lebih mudah daripada berbronzasi memiliki risiko lebih tinggi.
- Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat actinic keratosis atau kanker kulit, risiko Anda juga bisa lebih tinggi.
- Imunosupresi: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang menjalani transplantasi organ atau memiliki penyakit yang menekan sistem kekebalan tubuh, memiliki risiko lebih tinggi.
Gejala Actinic Keratosis
- Bintik-bintik Kering dan Kasar: Gejala awal bintik-bintik kasar dan kering pada kulit yang seringkali berwarna merah, merah muda, atau kulit yang sama dengan warna kulit sekitarnya.
- Rasa Gatal atau Terbakar: Beberapa orang dengan actinic keratosis mengalami sensasi gatal, terbakar, atau nyeri di daerah yang terkena.
- Perubahan Warna: Lesi actinic keratosis dapat berubah warna, mulai dari merah muda hingga coklat atau putih. Perubahan warna ini dapat menjadi tanda peringatan.
- Pelepuhan atau Skala: Beberapa lesi actinic keratosis dapat mengalami pelepuhan atau pengelupasan kulit yang mirip dengan kulit kering yang mengelupas.
- Ukuran Lesi yang Berubah: Actinic keratosis bisa tumbuh dan berkembang seiring waktu. Lesi yang semula kecil bisa menjadi lebih besar jika tidak diobati.
- Tekstur Kasar: Kulit yang terkena actinic keratosis terasa kasar saat disentuh.
- Rasa Sensitif Terhadap Sinar Matahari: Daerah yang terkena actinic keratosis seringkali lebih sensitif terhadap sinar matahari, dan mereka dapat terasa lebih terbakar atau gatal saat terpapar sinar matahari.
- Luka tidak kunjung sembuh: Actinic keratosis dapat mempengaruhi kemampuan kulit untuk sembuh dengan cepat dari luka atau cedera-cedera kecil yang terjadi dalam tubuh
- Penebalan Kulit: Beberapa lesi actinic keratosis dapat menjadi lebih tebal dari kulit sekitarnya.
- Pendarahan atau Krustasi: Lesi actinic keratosis tertentu dapat berdarah atau membentuk kerak di permukaannya.
Cara Pengobatan
Pengobatan bertujuan untuk menghilangkan lesi dan mencegah perkembangan menjadi kanker kulit. Pilihan pengobatan dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana kondisinya. Berikut adalah beberapa metode pengobatan umum yang dapat digunakan:
- Krioterapi: Metode ini merupakan salah satu prosedur di mana lesi dibekukan dengan nitrogen cair. Setelah itu kulit yang terkena akan melepuh dan akhirnya mengelupas. Pengobatan mungkin memerlukan beberapa sesi.
- Pengobatan Topikal: Penggunaan krim merupakan salah satu metode yang umum digunakan. Sebelum menggunakan krim, anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter untuk penggunaan yang tepat.
- Penggunaan Laser: Laser CO2 atau laser erbium dapat digunakan untuk menghilangkan lesi. Prosedur ini umumnya dilakukan oleh dokter kulit.
- Pengangkatan Bedah: Pilihan ini dapat dipertimbangkan jika lesi sangat besar, tebal, atau jika ada kekhawatiran bahwa lesi tersebut mungkin menjadi kanker kulit. Metode pengangkatan bedah dapat mencakup eksisi kulit atau prosedur pembedahan lainnya yang lebih invasif.
- Terapi Fotodinamik (PDT): Terapi ini melibatkan penggunaan fotosensitisasi yang akan diterapkan pada kulit, diikuti oleh paparan terkontrol terhadap cahaya intens yang dapat menghancurkan sel-sel abnormal.
- Observasi dan Perlindungan Terhadap Sinar Matahari: Untuk kasus yang sangat ringan, dokter mungkin merekomendasikan observasi rutin dan upaya perlindungan terhadap sinar matahari untuk mencegah perkembangan lebih lanjut. Ini melibatkan penggunaan tabir surya, topi, dan pakaian pelindung serta menghindari paparan sinar matahari berlebihan.
Langkah Pencegahan
Anda dapat melakukan langkah pencegahan, sebagai berikut
- Gunakan Tabir Surya: Gunakan tabir surya dengan SPF (Sun Protection Factor) tinggi setiap kali Anda keluar ke luar ruangan, terutama pada pukul 10 pagi hingga 4 sore. Pastikan tabir surya melindungi terhadap sinar UVB dan UVA.
- Kenakan Pakaian Pelindung: Saat berada di bawah sinar matahari yang terik, kenakan pakaian yang melindungi kulit Anda. Ini termasuk pakaian berlengan panjang, topi dengan tepi lebar, dan kacamata hitam.
- Hindari Paparan Berlebihan: Terlalu banyak paparan sinar matahari berlebihan dapat meningkatkan risiko actinic keratosis. Cobalah untuk menghindari berjemur terlalu lama atau terlalu sering di bawah sinar matahari.
- Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin pada kulit Anda untuk memeriksa adanya perubahan, bintik-bintik baru, atau lesi yang mencurigakan. Jika Anda melihat sesuatu yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter kulit.
- Kurangi Paparan Terhadap Sinar UV Buatan: Hindari paparan berlebihan terhadap sinar UV buatan, seperti dari lampu UV dan lain sebagainya
Jadi, ingatlah pentingnya merawat kulit Anda dan melindunginya dari paparan sinar matahari yang berlebihan. Jika melihat tanda yang mencurigakan mengenai kondisi kulit anda hingga terjadi penebalan atau benjolan pada kulit yang membesar atau berdarah, maka segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk penanganan yang tepat. Anda juga bisa melakukan konsultasi menggunakan Ready Dokter CITO, konsultasi mudah dengan penanganan yang aman untuk masalah kesehatanmu, atau anda juga bisa mengunjungi CITO terdekat
Sumber :
- American Academy of Dermatology Association. (2021). Actinic Keratosis. Diakses pada 3 September 2023
- Skin Cancer Foundation. (2021). Actinic Keratosis. Diakses pada 4 September 2023
- Mayo Clinic. (2021). Actinic Keratosis. Diakses pada 4 September 2023
- Cancer Research UK. (2021). Actinic Keratosis. Diakses pada 4 September 2023