
Puasa Ramadan adalah ibadah penting bagi umat Muslim, termasuk bagi penyandang diabetes. Namun, berpuasa bagi penderita diabetes melitus (DM) memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil. Dengan persiapan yang tepat, penyandang diabetes tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman. Berikut panduan lengkapnya.
1. Puasa bagi Penyandang Diabetes: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Puasa
Sebelum berpuasa, sangat penting bagi penyandang diabetes untuk melakukan pemeriksaan kesehatan guna memastikan kondisi tubuh dalam keadaan stabil. Dokter akan mengevaluasi apakah pasien aman untuk berpuasa dan mungkin menyesuaikan dosis obat atau insulin yang dikonsumsi. Anda bisa melakukan pemeriksaan kadar gula darah di layanan kesehatan terdekat seperti LabCito.
2. Pemantauan Kadar Glukosa Darah bagi Penyandang Diabetes Selama Puasa
Pemantauan kadar gula darah harus dilakukan secara berkala, terutama jika mengalami gejala hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi). Jika kadar gula darah < 60 mg/dL atau > 300 mg/dL, puasa harus segera dibatalkan untuk menghindari risiko kesehatan yang lebih besar.
3. Penyesuaian Dosis Obat dan Insulin bagi Penyandang Diabetes yang Berpuasa
Dokter dapat melakukan penyesuaian dosis obat atau insulin bagi penyandang diabetes yang berpuasa. Misalnya, insulin dosis pagi mungkin perlu diberikan saat berbuka, sementara insulin malam dikurangi dan diberikan saat sahur. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan rekomendasi yang tepat.
4. Pola Makan yang Tepat Saat Puasa bagi Penyandang Diabetes
Sahur
- Konsumsi makanan kaya serat dan protein untuk memberikan energi lebih lama.
- Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oat.
- Hindari makanan tinggi gula agar kadar gula darah tidak naik drastis.
Berbuka
- Awali dengan kurma dalam jumlah terbatas (1-2 butir) atau buah-buahan seperti pisang, melon, dan pepaya.
- Hindari minuman dan makanan yang terlalu manis agar kadar gula darah tetap stabil.
Makan Malam
- Terapkan piring makan model T:
- 1/2 piring: Sayuran non-tepung seperti brokoli dan bayam.
- 1/4 piring: Protein sehat seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau tahu.
- 1/4 piring: Karbohidrat kompleks seperti kentang rebus atau nasi merah.
Camilan Sehat Sebelum Tidur bagi Penyandang Diabetes
- Pilihan camilan yang sehat seperti yogurt rendah lemak, kacang almond, atau telur rebus bisa membantu mencegah hipoglikemia saat tidur.
5. Aktivitas Fisik yang Aman Selama Puasa bagi Penyandang Diabetes
Penyandang diabetes harus menghindari aktivitas fisik yang berat saat berpuasa untuk menghindari risiko hipoglikemia. Olahraga ringan seperti jalan kaki setelah berbuka lebih disarankan dibandingkan olahraga intensitas tinggi.
6. Konsultasi Rutin dengan Dokter Selama Puasa bagi Penyandang Diabetes
Penting bagi penyandang diabetes untuk tetap berkonsultasi dengan dokter selama menjalani puasa guna memastikan kesehatan tetap terjaga. Kunjungi LabCito untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan yang sesuai.
Dengan mengikuti panduan ini, penyandang diabetes bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman. Jangan lupa untuk selalu mendengarkan sinyal tubuh dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
Daftar Pustaka
- Alodokter. (2024). Panduan Berpuasa bagi Penderita Diabetes. Diakses dari https://www.alodokter.com/panduan-berpuasa-bagi-penderita-diabetes
- P2PTM Kementerian Kesehatan. (2024). Bagaimana Penyandang DM Pada Waktu Puasa?. Diakses dari https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/bagaimana-penyandang-dm-pada-waktu-puasa
- Kalbemed. (2023). Pedoman Penyesuaian Terapi Injeksi Insulin pada Pasien Diabetes Selama Ramadan. Diakses dari https://kalbemed.com/article/pedoman-penyesuaian-terapi-injeksi-insulin-pada-pasien-diabetes-selama-ramadan