
Bekerja di kantor sering kali berarti duduk berjam-jam di depan komputer. Sayangnya, gaya hidup duduk terlalu lama (sedentari) bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, diabetes, hingga stroke. Olahraga ringan untuk pekerja kantoran menjadi solusi sederhana namun efektif agar tubuh tetap aktif dan sehat. WHO (2020) menegaskan bahwa mengganti waktu duduk dengan aktivitas fisik, bahkan yang ringan, sudah memberi manfaat signifikan bagi kesehatan.
Di Indonesia, data WHO dan Kemenkes menunjukkan aktivitas fisik penduduk masih rendah. Rata-rata pekerja kantoran duduk lebih dari 8 jam per hari dengan aktivitas fisik yang sangat terbatas. Hal ini menimbulkan kebutuhan mendesak untuk gerakan kecil yang bisa dilakukan tanpa meninggalkan meja kerja.
Manfaat Olahraga Ringan untuk Pekerja Kantoran
-
Menurunkan risiko penyakit kronis
WHO merekomendasikan 150–300 menit aktivitas sedang per minggu. Olahraga ringan bisa jadi jembatan menuju target tersebut. -
Mengurangi dampak buruk duduk terlalu lama
Studi terbaru menunjukkan, meskipun rutin olahraga di luar kantor, tetap saja duduk terlalu lama meningkatkan risiko penyakit jantung. -
Meningkatkan suasana hati dan produktivitas
Penelitian pada pekerja di Jakarta membuktikan aktivitas fisik berkorelasi positif dengan kesejahteraan psikologis dan produktivitas kerja.
Contoh Olahraga Ringan di Kantor
-
Stretching leher dan bahu: memiringkan kepala, memutar bahu.
-
Desk exercise: knee raises (angkat lutut dari kursi), calf raises (berdiri jinjit).
-
Wall push-up: dorong tubuh ke dinding, praktis tanpa alat.
-
Jalan ringan: manfaatkan waktu istirahat untuk berjalan di sekitar gedung.
Kemenkes RI juga menyarankan peregangan sederhana di tempat kerja untuk mencegah kekakuan otot dan meningkatkan sirkulasi darah (Kemenkes, 2022).
Tips Agar Konsisten
-
Atur alarm setiap 30–60 menit untuk berdiri atau peregangan.
-
Gunakan tangga daripada lift.
-
Lakukan “rapat berdiri” jika memungkinkan.
-
Simpan sepatu olahraga ringan di kantor agar siap kapan saja.
Kesimpulan
Olahraga ringan untuk pekerja kantoran bukan sekadar tambahan aktivitas, melainkan investasi kesehatan jangka panjang. Gerakan kecil di sela pekerjaan bisa menurunkan risiko penyakit, meningkatkan mood, dan menjaga produktivitas.
Untuk hasil yang lebih personal, lakukan pemeriksaan kesehatan berkala di Laboratorium Klinik CITO. Dengan begitu, pola olahraga dan gaya hidup bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
Innovation For Happiness
Referensi
-
World Health Organization. (2020). WHO Guidelines on Physical Activity and Sedentary Behaviour. Geneva: WHO.
-
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Peregangan di Tempat Kerja. Ayosehat.kemkes.go.id.
-
ResearchGate. (2018). Determinants of Physical Activity among Office Workers in Jakarta.
-
People.com (2024). Sitting Too Much Linked to Heart Problems, Even If You Exercise.
-
Jurnal Psikogenesis (2022). Physical Activity and Employee Well-Being in Jakarta.