Gejala Tipes: 10 Tanda yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini
ilustrasi gejala tipes pada orang dewasa

Tipes masih menjadi salah satu infeksi yang sering ditemui di Indonesia. Meski dapat sembuh, penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi berat jika tidak terdeteksi sejak awal. Karena itu, memahami gejala tipes sejak fase dini merupakan langkah strategis untuk mencegah komplikasi.

Menurut WHO dan Kementerian Kesehatan RI, tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi yang menyebar melalui makanan, minuman, atau tangan yang terkontaminasi. Risiko meningkat pada lingkungan dengan sanitasi kurang baik serta kebiasaan makan yang tidak higienis. Berikut adalah 10 gejala tipes yang perlu diwaspadai:

1. Sakit Kepala Terus-Menerus

Rasa sakitnya intens dan berbeda dari sakit kepala biasa. Gejala ini muncul akibat respons sistemik tubuh terhadap infeksi bakteri. Pada banyak kasus, keluhan ini muncul lebih awal sebelum gangguan cerna terasa.

2. Badan Sangat Lemas

Energi bisa drop signifikan. Aktivitas ringan terasa berat, bahkan beberapa pasien sulit beraktivitas normal. Kombinasi demam, infeksi, dan penurunan asupan makan memicu rasa lemas ekstrem.

3. Mual, Muntah, dan Hilang Nafsu Makan

Gangguan saluran cerna menjadi ciri khas gejala tipes. Mual bisa muncul sepanjang hari dan kadang disertai muntah, terutama setelah makan. Nafsu makan menurun drastis, dan kondisi ini makin menguatkan dugaan tipes jika terjadi bersamaan dengan demam panjang.

4. Nyeri Perut

Biasanya terasa di bagian tengah hingga kanan bawah perut. Area usus halus tempat bakteri berkembang. Rasa sakitnya seperti kram, tumpul, atau seperti ditarik. Saat dokter menekan perut, nyerinya kadang makin terasa. Ini salah satu gejala yang paling sering diperiksa dalam evaluasi klinis.

5. Diare atau Konstipasi

Gejala ini mempunyai keunikan karena berbeda berdasarkan usia. Anak-anak cenderung mengalami diare cair berulang. Sedangkan dewasa sering mengalami konstipasi atau BAB jarang dan keras. Perubahan pola BAB terjadi karena infeksi mempengaruhi gerakan usus. Keduanya tetap valid sebagai tanda awal tipes.

6. Munculnya Bintik Merah Muda

Tanda ini memang tidak muncul di semua pasien. Namun ketika ada, keberadaannya cukup membantu diagnosis. Bintik kecil berwarna merah muda ini biasanya terlihat di dada atau perut bagian atas. Tidak gatal dan tidak menonjol. Dokter menggunakan temuan ini sebagai salah satu penanda khas tipes.

7. Menggigil dan Muncul Keringat Dingin

Saat demam naik atau turun, tubuh sering bereaksi dengan menggigil hebat, diikuti keringat dingin. Sensasi ini sering bikin pasien merasa sangat tidak stabil dan kelelahan. Bila disertai demam panjang dan gangguan cerna, kombinasi ini semakin mengarahkan kecurigaan ke tipes.

8. Pusing, Linglung, atau Kesulitan Fokus

Pada fase awal, pusing biasanya ringan. Tetapi pada fase menengah hingga berat, beberapa orang bisa mengalami slow response, susah fokus, bahkan linglung. WHO menyebut hal ini sebagai efek samping infeksi sistemik yang mengenai sistem saraf ringan. Bila terjadi perubahan kesadaran, itu tanda kondisi sudah serius.

👉 Baca Juga: Kepala Pusing Saat Cuaca Berganti: Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita?

9. Pembesaran Limpa atau Hati

Ini gejala yang tidak terlihat secara kasat mata dan biasanya ditemukan saat pemeriksaan medis. Infeksi membuat limpa bekerja ekstra untuk menyaring bakteri dalam darah sehingga ukurannya bisa membesar. Pada beberapa kasus, hati juga ikut membesar, memunculkan rasa penuh atau tidak nyaman di perut kanan atas. Gejala ini sering muncul pada tipes yang sudah berlangsung lebih lama.

10. Demam Tinggi Berkepanjangan

Demam tidak langsung tinggi pada hari pertama. Suhunya naik bertahap hingga mencapai 39°C hingga 40°C di hari ketiga atau keempat. Pola ini dikenal sebagai step ladder fever. Bila demam bertahan lebih dari tiga hari dan hanya turun sesaat setelah obat, kondisi ini sangat mengarah ke gejala tipes.

Kenapa Gejala Tipes Bisa Berbeda pada Setiap Orang?

Variasi gejala dipengaruhi usia, daya tahan tubuh, serta tingkat paparan bakteri. Anak-anak lebih rentan diare, sedangkan orang dewasa cenderung mengalami demam panjang atau konstipasi. Karena infeksi menyebar lewat aliran darah, berbagai organ bisa ikut terdampak.

Cara Diagnosis Tipes yang Paling Akurat

Untuk memastikan tipes, pemeriksaan yang direkomendasikan antara lain:

  • Kultur darah
  • Tes serologi sebagai tambahan
  • Pemeriksaan fisik dokter

Pemeriksaan laboratorium sangat penting karena gejalanya bisa mirip dengan infeksi lain seperti DBD atau infeksi saluran cerna.

Cara Mencegah Tipes

  • Cuci tangan dengan sabun minimal 20 detik
  • Konsumsi makanan matang dan terjamin kebersihannya
  • Minum air yang aman atau telah direbus
  • Jaga kebersihan peralatan masak dan dapur
  • Selektif saat membeli makanan di luar
  • Vaksinasi TCV untuk proteksi jangka panjang
  • Perbaiki sanitasi lingkungan
  • Gunakan peralatan makan pribadi
  • Peka terhadap gejala awal tipes

Akses Informasi dan Layanan Pemeriksaan

Jika kamu merasakan gejala tipes atau butuh skrining cepat untuk memastikan kondisi tubuh, pemeriksaan laboratorium yang akurat jadi langkah paling strategis. CITO menyediakan layanan pemeriksaan lengkap dan terstandarisasi untuk mendukung deteksi dini serta pemantauan hasil secara optimal. Kamu bisa langsung mengakses semua informasi layanan melalui Beranda CITO, mulai dari jenis pemeriksaan, lokasi cabang, hingga panduan persiapan sebelum tes. Anda juga dapat mengikuti WhatsApp Channel CITO untuk mendapatkan pembaruan layanan, promo pemeriksaan, serta edukasi kesehatan terbaru secara real-time.

Innovation For Happiness

REFERENSI
  • World Health Organization. Typhoid fever: Key facts (2023).
  • World Health Organization. Typhoid vaccines: Position paper (2021).
  • World Health Organization. Global surveillance and burden of typhoid fever (2022).
  • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Tifoid (2022).
  • Centers for Disease Control and Prevention. Typhoid fever: Clinical overview (2022).

Download Aplikasi Beranda CITO Sekarang Juga👇🏼