Tensi Tinggi Jangan Lakukan 5 Hal Ini Agar Tekanan Darah Cepat Stabil
Pasien berkonsultasi sambil cek tensi di klinik - ilustrasi pencegahan hipertensi

Tensi yang tiba-tiba melonjak itu seperti gelombang yang datang diam-diam yang kadang terdengar, kadang nyaris tak berjejak. Banyak orang baru sadar setelah badan mulai memberi sinyal: kepala seperti dipeluk kuat-kuat, jantung berdebar, atau malah tak terasa apa-apa. Fakta nasional menunjukkan hipertensi masih mengintai hampir sepertiga orang dewasa Indonesia. Ini bukan sekadar angka, melainkan cermin bahwa kita perlu lebih waspada.

Dan ketika tekanan darah naik, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan. Salah langkah bisa memperburuk keadaan. Berikut lima hal yang harus benar-benar kamu hindari, dibarengi analisis singkat dan alasan kenapa tindakan kecil dapat membawa dampak besar.

1. Jangan menghentikan obat tanpa arahan tenaga kesehatan

Menghentikan obat secara mendadak dapat memicu rebound – tekanan darah melompat lebih tinggi daripada sebelumnya. WHO menegaskan bahwa konsistensi terapi adalah kunci mengontrol hipertensi dengan aman.

Apa yang sebaiknya dilakukan:

  • Tetap minum obat sesuai jadwal.

  • Bila muncul efek samping, konsultasikan dan minta opsi alternatif.

  • Simpan catatan obat agar dokter mudah mengevaluasi.

2. Jangan konsumsi garam atau makanan olahan berlebihan

Garam berlebih meningkatkan volume darah sehingga tekanan dalam pembuluh pun meningkat. Kombinasi garam dan kafein berlebih dari kopi atau minuman energi memperparah lonjakan tekanan.

Apa yang sebaiknya dilakukan:

  • Kurangi makanan kemasan, camilan asin, fast food.

  • Gunakan bumbu alami seperti lemon, bawang, atau rempah segar.

  • Batasi kafein, terutama dari minuman energi.

Baca Juga: Yuk Bawa Bekal Makanan Sehat

3. Jangan abaikan pemeriksaan tensi dan teknik pengukuran

Hipertensi bukan selalu muncul dengan gejala. Namun pengukuran yang salah justru menyesatkan keputusan medismu. Manset tidak sesuai ukuran, posisi duduk salah, atau kondisi tubuh tegang dapat menghasilkan angka yang keliru.

Apa yang sebaiknya dilakukan:

  • Ukur tensi saat tubuh tenang.

  • Posisi duduk tegak, lengan sejajar jantung.

  • Lakukan 2–3 kali pengukuran dan ambil rata-rata.

  • Catat hasil dan bawa saat kontrol.

4. Jangan merokok, konsumsi alkohol berlebih, atau malas bergerak

Merokok menyempitkan pembuluh darah, alkohol berlebih merusak organ, dan kurang bergerak memperburuk metabolisme tubuh. Semua ini memperkuat risiko hipertensi kronis.

Apa yang sebaiknya dilakukan:

  • Hentikan kebiasaan merokok dengan dukungan profesional bila perlu.

  • Batasi alkohol.

  • Rutin bergerak minimal 150 menit per minggu.

Baca Juga: Rahasia Otak yang Tetap Fleksibel Sepanjang Usia: Neuroplastisitas

5. Jangan sembarang konsumsi obat atau ramuan herbal

Beberapa ramuan dapat mengganggu kerja obat hipertensi, bahkan memicu interaksi berbahaya. WHO dan Kemenkes menekankan pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan produk non-medis.

Apa yang sebaiknya dilakukan:

  • Sampaikan semua suplemen yang dikonsumsi kepada dokter.

  • Jangan mencoba obat herbal tanpa bukti.

  • Gunakan terapi komplementer hanya setelah konsultasi.

Ringkasan tindakan cepat Tensi Tinggi

  • Konsultasi segera bila tensi ≥140/90.

  • Jangan hentikan obat sendiri.

  • Kurangi garam, rokok, alkohol, dan kafein.

  • Catat tensi di rumah dengan teknik yang benar.

  • Bergerak aktif dan jaga pola hidup.

FAQ (schema-ready) Tensi Tinggi

1. Apakah hipertensi bisa sembuh?
Hipertensi dapat dikontrol dengan obat, pola makan, dan gaya hidup. Pada beberapa orang, tekanan dapat kembali normal bila perubahan gaya hidup konsisten.

2. Kapan harus ke dokter?
Jika tensi berkisar 140/90 atau ada gejala seperti nyeri dada, sesak, atau pusing berat.

3. Berapa sering cek tensi?
Minimal 1–2 minggu sekali bagi penderita hipertensi, atau sesuai instruksi medis.

Layanan Cek Tensi di CITO

Ingin cek tekanan darah secara akurat dan cepat? Kunjungi Laboratorium Medis CITO terdekat. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga profesional dengan alat berstandar medis. Jadwalkan kunjunganmu sekarang untuk pemantauan kesehatan yang lebih terarah.

Innovation For Happiness

Referensi
  • World Health Organization (2021). Guideline for the pharmacological treatment of hypertension in adults.

  • World Health Organization (2023–2025). Hypertension (Fact sheet).

  • World Health Organization (2021). More than 700 million people with untreated hypertension.

  • Kementerian Kesehatan RI (2024). Bahaya Hipertensi, Upaya Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi.

  • Badan Kebijakan Kesehatan Kemenkes (2023). Ringkasan SKI: Bahaya Hipertensi Mengintai Anak Muda Indonesia.