
Radang tenggorokan merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri atau tidak nyaman di bagian tenggorokan, kesulitan menelan, serta kadang disertai demam dan batuk. Menurut World Health Organization (WHO, 2023), sebagian besar kasus radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus, meskipun infeksi bakteri seperti Streptococcus pyogenes juga cukup sering menjadi penyebab utamanya.
Apa Itu Radang Tenggorokan?
Radang tenggorokan atau pharyngitis adalah peradangan pada faring, yaitu bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini bisa bersifat ringan hingga berat, tergantung pada penyebab dan daya tahan tubuh seseorang (CDC, 2022).
Penyebab Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
-
Infeksi virus: seperti influenza, adenovirus, atau coronavirus.
-
Infeksi bakteri: terutama Streptococcus pyogenes (strep throat).
-
Alergi dan iritasi: debu, asap rokok, polusi udara.
-
Kebiasaan buruk: sering berteriak atau berbicara terlalu keras dalam waktu lama.
Menurut Mayo Clinic (2021), sekitar 70% kasus radang tenggorokan pada orang dewasa disebabkan oleh virus, sementara 20-30% pada anak-anak disebabkan oleh bakteri.
Gejala Radang Tenggorokan
Gejala yang umum dialami antara lain:
-
Nyeri atau gatal di tenggorokan
-
Kesulitan menelan
-
Suara serak
-
Demam ringan hingga tinggi
-
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
-
Batuk kering atau berdahak
Cleveland Clinic (2022) menyebutkan bahwa radang tenggorokan akibat bakteri biasanya menimbulkan gejala lebih parah dibandingkan yang disebabkan oleh virus.
Cara Mengatasi Radang Tenggorokan
1. Perawatan Rumahan
-
Banyak minum air putih hangat
-
Berkumur dengan air garam hangat
-
Istirahat yang cukup
-
Konsumsi makanan hangat dan lunak
2. Pengobatan Medis
Jika radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya meresepkan antibiotik. Namun, bila disebabkan oleh virus, penggunaan antibiotik tidak dianjurkan (WHO, 2023).
Pencegahan Radang Tenggorokan
Beberapa langkah pencegahan antara lain:
-
Mencuci tangan secara rutin
-
Menghindari kontak langsung dengan penderita sakit tenggorokan
-
Menggunakan masker di tempat ramai atau berpolusi
-
Menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat
Menurut Kemenkes RI (2022), gaya hidup sehat seperti konsumsi gizi seimbang dan olahraga teratur berperan besar dalam mencegah infeksi saluran pernapasan termasuk radang tenggorokan.
Baca juga : Manfaat Buah Bengkuang untuk Kesehatan, Segar, dan Penuh Nutrisi
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke tenaga medis bila mengalami:
-
Nyeri tenggorokan lebih dari 7 hari
-
Kesulitan bernapas atau menelan
-
Demam tinggi di atas 38,5°C
-
Pembengkakan berlebihan pada leher
Informasi lebih lanjut tentang kesehatan tenggorokan dapat dilihat di situs resmi WHO dan CDC. Untuk informasi kesehatan di Indonesia, pembaca bisa merujuk ke Kementerian Kesehatan RI.
Kesimpulan
Radang tenggorokan adalah kondisi umum yang bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Meskipun sering dianggap sepele, kondisi ini dapat menjadi serius bila tidak ditangani dengan tepat. Perawatan rumahan sederhana biasanya cukup efektif, namun jika gejala semakin parah, segera cari pertolongan medis.
Innovation For Happiness
Referensi
-
World Health Organization. (2022). Antimicrobial resistance and throat infections. WHO.
-
World Health Organization. (2023). Upper respiratory tract infections: Facts and prevention. WHO.
-
Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Group A Streptococcal (GAS) Disease. CDC.
-
Cleveland Clinic. (2022). Sore Throat (Pharyngitis): Symptoms, Causes & Treatment. Cleveland Clinic.
-
Mayo Clinic. (2022). Sore Throat: Diagnosis and Treatment. Mayo Clinic.