10 Makanan Penyebab Rematik yang Harus Dihindari
rematik

Rematik atau rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun kronis yang menyerang persendian. Dalam kondisi ini, sistem imun tubuh menyerang jaringan sendi sehat, menyebabkan nyeri, peradangan, kekakuan, dan dalam jangka panjang bisa merusak sendi secara permanen. Rematik, atau rheumatoid arthritis (RA), merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi RA di Indonesia mencapai 7,3% dari total penduduk. Di Jawa Tengah, prevalensinya bahkan mencapai 6,78%. Data ini menunjukkan bahwa rematik adalah masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, faktor gaya hidup terutama pola makan, memiliki pengaruh signifikan terhadap frekuensi dan keparahan gejalanya.

Salah satu strategi penting dalam mengelola rematik adalah dengan menghindari makanan yang dapat memicu peradangan atau meningkatkan kadar asam urat, karena keduanya bisa memperparah kondisi. Berikut adalah 10 makanan yang dapat memucu penyakit rematik

10 Makanan Penyebab Rematik

Mengelola pola makan adalah langkah penting dalam mengendalikan gejala rematik. Berikut adalah 10 jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita rematik:

1. Daging Merah

Daging merah memang nikmat untuk di konsumsi, namun tahukan Anda bahwa daging merah mengandung lemak jenuh dan purin yang tinggi, yang dapat meningkatkan peradangan dan kadar asam urat dalam tubuh, hal ini yang dapat menyebabkan penyakit rematik

2. Jeroan

Organ dalam (jeroan) yang sering Anda temui pada menu nasi padang, seperti hati, babat, dan usus ternyata memiliki purin yang tinggi dan hal tersebut dapat meningkatan risiko serangan rematik

3. Makanan Laut Tertentu

Siapa sih yang tidak suka seafood? Makanan yang kaya akan nutrisi ini juga dapat menyebabkan rematik jika dikonsumsi berlebih seperti kerang, ikan teri, dan sarden, karena makanan ini mengandung purin yang cukup tinggi. Lebih baik kurangi konsumsi jenis-jenis seafood jenis ini dan pilih ikan yang lebih aman seperti ikan salmon dan ikan nila rebus

4. Gorengan dan Makanan Olahan

Gorengan memang menjadi makanan favorit banyak kalangan, tapi jika Anda sudah memiliki rematik maka Anda harus mengurangi camilan lezat ini, gorengan dan makanan olahan seperti nugget, sosis, bakso dan makanan ceopat saji lainnya mengandung lemak trans dan omeg-6 yang berlebih, kedua zat ini bisa memicu rematik

5. Makanan dan Minuman Manis

Es teh manis, atau camilan kue kue manis yang sering Anda konsumsi ternyata mengandung gula yang tinggi terutama fruktosa yang mana hal ini dapat meningkatkan kadar asam urat dan memperparah peradangan di tubuh, termasuk di sendi. Nah jika anda sudah memiliki keluhan rematik, coba perlahan ganti minuman Anda dengan air putih, infused water atau buah segar yang memiliki manis alami dan lebih sehat

6. Produk Susu Tertentu

Susu memang dikenal baik untuk tulang, namun tidak semua produk susu cocok untuk penderita rematuk, ada beberapa orang terutama seseorang dengan sensivitas terhadap laktosa atau protein kasein dalam susu sapi bisa mengalami peradangan setelah mengkonsumsi produk seperti keju, susu full cream atau yoghurt tertentu. Jika Anda memiliki riwayat rematik sebaiknya Anda tidak mengkonsumsi susu sapi, anda bisa memilih alternatif lain seperti susu almond, susu kedelai, atau susu oat yang lebih ringan dan cenderung aman untuk sendi

7. Makanan Tinggi Garam

Makanan yang gurih dan asin memang bikin nagih seperti keripik, mie instan atau lauk kering yang penuh dengan bumbu. Hati-hati makanan tersebut merupakan makanan yang dapat memicu rematik, terlalu banyak garam justru bisa memperparah peradangan dan membuat sendi makin nyeri. Coba mulai saat ini batasi konsumsi makanan tinggi garam dan biasakan baca label kemasan sebelum membeli. Bumbu alami seperti bawang, daun salam atau jahe bisa jadi alternatif makanan sehat yang tetap lezat. Asupan garam tinggi dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk gejala rematik

8. Makanan Mengandung Gluten

Gluten merupakan protein yang banyak ditemukan dalam makanan berbahan dasar gandum, seperti roti, mie, pasta atau kue-kue tertentu. Buat sebagian orang terutama yang memiliki sensitivitas gluten atau penyakit celiac, kondisi makanan ini bisa memicu peradangan dalam tubuh termasuk area sendi dan sebabkan rematik. Jika Anda merasa sendi makin nyeri atau kaku setelah makan makanan berbahan gluten, cobalah mulai konsumsi makanan gluten free seperti nasi singkong, ubi atau produk khusus gluten free yang sekarang sudah mulai banyak tersedia

9. Minuman Beralkohol

Bagi sebagian orang, minum alkohol di acara tertentu mungkin sudah jadi kebiasaan. Tapi kalau Anda punya rematik, alkohol bisa jadi pemicu utama kambuhnya nyeri sendi. Kandungan alkohol dapat meningkatkan kadar asam urat dan memperburuk peradangan dalam tubuh.

Semakin sering dikonsumsi, semakin besar risikonya memperparah gejala rematik terutama bila Anda juga sering makan makanan tinggi purin. Lebih baik ganti dengan pilihan yang lebih sehat seperti jus buah tanpa gula atau air kelapa yang alami dan menyegarkan.

Konsumsi alkohol, terutama dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan kadar asam urat dan memperparah peradangan pada penderita rematik

10. Santan

Masakan bersantan seperti opor, rendang, gulai, atau lodeh memang jadi menu favorit banyak keluarga Indonesia. Tapi perlu hati-hati. Santan mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, dan jika dikonsumsi terlalu sering, bisa memicu peradangan dan memperparah gejala rematik.

Bukan berarti harus pantang total, tapi sebaiknya batasi penggunaannya, terutama saat kondisi sendi sedang nyeri. Anda bisa mengakalinya dengan menggunakan santan encer, atau sesekali mengganti dengan bahan lain seperti susu rendah lemak atau santan nabati yang lebih ringan.

Kesimpulan

Menghindari makanan-makanan di atas dapat membantu mengurangi peradangan dan gejala rematik. Pola makan yang tepat, dikombinasikan dengan pemantauan kondisi secara rutin, berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup penderita rematik.

Untuk mendapatkan saran diet yang lebih tepat sesuai kondisi Anda, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Kini, Anda tidak perlu repot antri di Laboratorium, CITO menyediakan layanan Ready Dokter yang memungkinkan Anda berkonsultasi langsung dengan tenaga medis profesional kapan pun dan dimanapun Anda butuhkan. Selain itu, tersedia juga layanan Home Service, di mana kami bisa datang langsung ke rumah untuk pemeriksaan kesehatan, pengambilan sampel darah, hingga konsultasi lainnya. Investasikan kesehatan Anda bersama CITO

Innovation For Happiness

 

 

Referensi