Fakta dan Mitos Omicron, Mutasi Virus COVID-19 yang Teranyar

Awas Hoax tentang Omicron

Virus COVID-19 bermutasi, dan mutasi yang teranyar ini dinamai Omicron. Virus COVID-19 sudah menjadi pandemi sejak tahun 2020 dan di tahun 2022 kini virus COVID-19 telah bermutasi lagi. Tidak perlu kuatir dan tidak perlu takut yang berlebih. Sahabat hanya perlu untuk menjaga protokol kesehatan dan menjaga tubuh untuk tetap fit. Selain itu, Vaksin COVID-19 memiliki pengaruh yang signifikan untuk memperkuat imun tubuh untuk terhindar dari infeksi COVID-19.

Seperti yang sudah digaungkan Pemerintah untuk menyeleksi dan pandai dalam membaca berita. Hoax merupakan hal yang perlu diwaspadai, Sahabat harus cermat dalam mengamati setiap teks, gambar, pernyataan, grafik dan sumber beritanya.

Mutasi COVID-19 yang teranyar ini kini sudah masuk ke Indonesia dan masyarakat perlu untuk mengetatkan protokol kesehatan dan segeralah untuk dapatkan vaksin booster maupun vaksin dosis pertama dan kedua. Sahabat dapat cek pergerakan kasus COVID-19 melalui laman resmi Pemerintah yaitu covid19.go.id. Laman tersebut memperlihatkan data real-time dari sebaran COVID-19.

Lalu apa sih mitos dan fakta dari mutasi COVID-19 yang terbaru ini? Coba simak mitos dan fakta berikut yang kami lansir resmi dari Kemenkes.

Mitos dan Fakta tentang Omicron

  • Mitos Pertama, Omicron memiliki Gejala yang Ringan. Faktanya, Omicron lebih cepat menyebar tetapi memiliki gejala yang ringan. Hanya untuk orang yang belum divaksin, lansia, dan orang dengan komorbid tetap memiliki potensi kematian. 
  • Mitos Kedua, vaksin tak mampu lumpuhkan Omicron. Faktanya, vaksin sangat baik untuk proteksi dari Omicron. Sebanyak 60% orang yang meninggal dikarenakan COVID-19 itu disebabkan orang-orang tersebut belum divaksin sama sekali.
  • Mitos Ketiga, orang yang belum divaksin tidak akan mengalami gejala yang parah jika terinfeksi Omicron. Faktanya, orang yang belum divaksin justru yang paling rentan untuk terinfeksi Omicron. Kebanyakan Pasien COVID-19 yang diisolasi di Rumah Sakit merupakan orang-orang yang belum divaksinasi.
  • Mitos Keempat, Omicron tidak dapat menginfeksi orang yang sudah pernah dinyatakan positif COVID-19. Faktanya, orang sudah terkonfirmasi COVID-19 juga memiliki resiko terinfeksi Omicron dan vaksinasi adalah anjuran yang tepat untuk mencegahnya.
  • Mitos Kelima, penggunaan masker tidak akan berefek pada penularan Omicron. Faktanya, protokol kesehatan dan penggunaan masker yang ketat sangat efektif untuk mencegah penularannya. 

Mitos dan Fakta Omicron

Pandailah dalam Memilah Berita

Cara yang benar untuk mendapatkan berita yang paling tepat adalah selalu cek sumber berita tersebut diangkat. Ketika Sahabat menemui alamat dengan nama yang asal-asalan. Hati-hati dan waspada selalu dalam membaca berita ya Sahabat. Stay safe and stay healthy. Yuk bantu putus rantai COVID-19 dengan vaksinasi dan protokol kesehatan yang ketat.