Excecutive Check Up - Laboratorium Medis - Klinik Utama CITO

Excecutive Medical Check Up bermanfaat untuk mengetahui kondisi tubuh secara keseluruhan

Darah Lengkap Evaluasi anemia, leukimia, reaksi inflamasi dan infeksi, karakteristik sel darah perifer, tingkat hidrasi dan dehidrasi, polisitemia, penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, dan menentukan perlu atau tidaknya kemoterapi
Gula puasa 1) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (DM), pemantauan terapi DM, serta mendukung dalam kontrol DM2) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti asidosis, ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik
Gula 2 jam PP 1) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (DM), pemantauan terapi DM, serta mendukung dalam kontrol DM2) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti asidosis, ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik
Kolesterol Total Mendeteksi gangguan metabolisme lemak, dan menentukan faktor risiko penyakit jantung koroner.
HDL Memprediksi terjadinya aterosklerosis dan risiko penyakit jantung koroner.
LDL Mendeteksi gangguan metabolisme lemak, menentukan faktor risiko penyakit jantung koroner, dan memantau terapi penurun lipid.
Trigliserid Menentukan faktor risiko independent untuk penyakit jantung koroner (PJK), dan mendeteksi sindrom metabolik.
Rasio Kolesterol Menentukan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner ( PJK )
Asam Urat Menunjang diagnosis gout.Pemeriksaan ini juga digunakan untuk memantau pengobatan pasien asam urat, pasien kemoterapi.Indikator non spesifik untuk gangguan ginjal dan malnutrisi
SGPT Evaluasi awal pada gangguan hati.Pada SGOT yang meningkat untuk membedakan apakah peningkatan karena gangguan hati atau jantung.
SGOT Evaluasi awal pada gangguan hati dan jantung.Rasio GOT/GPT dapat digunakan untuk membedakan penyebab kerusakan hati.
Ureum (1) Bersamaan dengan pemeriksaan kreatinin dapat digunakan untuk uji fungsi ginjal(2) Pemantauan hemodialisis dan terapi lainnya(3) Perbandingan Urea N serum dengan kreatinin dapat digunakan untuk membedakan adanya pre renal failure, intrinsic failure ataukah obstruksi.
Kreatinin Pemeriksaan untuk mengukur konsentrasi kreatinin dalam darah
HBsAg (1) Mendeteksi dan mendiagnosis infeksi Hepatitis B;(2) Uji skrining donor darah dan pra-vaksinasi Hepatitis B;(3) Memantau viral clearance
Analisa Urin Mendiagnosis dan memantau kelainan ginjal/ saluran kemih termasuk infeksi saluran kemih (ISK); dan mendeteksi penyakit metabolik atau sistemik
EKG Penyaring adanya kelainan jantung, membantu diagnosis abnormalitas jantung dan kecenderungan atau perubahan fungsi jantung
USG Membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ tubuh
Foto thorax Untuk mendiagnosis kondisi – kondisi yang mempengaruhi thorax, isi dan struktur – struktur didekatnya
Ca- 125 ( Wanita ) (1) Memantau respon terapi dan kekambuhan kanker ovarium;(2) Menentukan terapi karsinoma endometrium (pasien karsinoma endometrium dengan konsentrasi CA 125 < 20 U/mL akan memperoleh terapi konservatif daripada yang konsentrasinya lebih tinggi;(3) Menggambarkan status gagal jantung dan respon terapi pada pasien CHF.
Ca 15-3 ( Wanita ) Skrining, diagnosis dan penentuan stadium kanker payudara.
PSA ( Pria ) (1) Skrining dan diagnosis kanker prostat;(2) Pemantauan setelah prostatektomi total, kemungkinan metastase dan terapi hormonal maupun terapi lainnya.
Free PSA ( Pria ) Rasio free PSA dengan total PSA dapat digunakan untuk uji skrining pada pria dengan hasil biopsi prostat yang meragukan. Persentase free PSA yang rendah menunjukkan risiko tinggi mengalami karsinoma