Daftar Pertanyaan Dan Jawaban Terkait Pemeriksaan Covid-19 - Laboratorium Medis - Klinik Utama CITO

Daftar Pertanyaan Dan Jawaban Terkait Pemeriksaan Covid-19

Apa bedanya pemeriksaan SWAB PCR dengan pemeriksaan Rapid Test?

  • Pemeriksaan SWAB PCR untuk melihat keberadaan virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19, sedangkan pemeriksaan rapid test untuk melihat adanya antibodi yg muncul sebagai tanda pernah terpapar oleh Virus SARS CoV- 2
  • Pemeriksaan SWAB PCR mengambil sampel swab melalui hidung (nasofaring) atau mulut (orofaring), sedangkan pemeriksaan rapid test menggunakan sampel darah.
  • Pemeriksaan SWAB PCR bisa mendeteksi adanya virus sejak seseorang terpapar virus SARS-CoV-2.
  • Pemeriksaan Rapid Test bisa mendeteksi adanya antibodi virus SARS-CoV-2 mulai hari ke 7 sejak munculnya gejala penyakit Covid-19.
  • Pemeriksaan SWAB PCR mendeteksi adanya Gen Target (N dan ORF 1 ab)
  • Pemeriksaan Rapid Test mendeteksi secara Kualitatif (IgM/IgG/ Total Antibodi) , afinitas tinggi (mature antibody) , hasil dalam COI (Cut Off Index). COI >= 1 : Hasil Reaktif, COI < 1 : Hasil non reaktif

Apakah pemeriksaan Rapid Test ini valid untuk memeriksa penyakit Covid-19? 

Hasil pemeriksaan rapid test antibodi ada dua yaitu reaktif dan non reaktif (negatif untuk kedua antibodinya).

  • Pemeriksaan Rapid Test Antibodi merupakan jenis pemeriksaan screening awal untuk mendeteksi adanya antibodi virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh seseorang. Bilah hasil rapid test reaktif, untuk penegakan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan SWAB PCR.
  • Bila hasilnya pemeriksaan Rapid Test reaktif, Anda disarankan segera melakukan pemeriksaan SWAB PCR dan lakukan karantina mandiri meskipun Anda merasa sehat. Bisa jadi Anda adalah OTG (orang tanpa gejala) yang telah terpapar virus tapi Anda tidak sakit karena memiliki daya tahan tubuh yang bagus. Tapi ingat Anda tetap dapat menularkan virus itu kepada orang lain bila virus itu masih ada dalam tubuh Anda.
  • Bila hasilnya non reaktif, sedangkan kemungkinan besar Anda telah terpapar virus, maka Anda disarankan untuk tetap melakukan karantina mandiri dan mengulangi pemeriksaan dalam 7-10 hari setelah pemeriksaan rapid test pertama. Bisa jadi hasil negatif pada pemeriksaan pertama karena belum terbentuk antibodi di tubuh Anda. Antibodi akan mulai terbentuk pada hari ke-7 sejak Anda terpapar virus.

    Siapa saja yang sebaiknya melakukan pemeriksaan Rapid Test?

    • Secara umum yang harus melakukan pemeriksaan Rapid Test adalah OTG (Orang tanpa gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Penawasan).
    • Seseorang yang diduga telah terpapar Covid-19, atau menunjukkan gejala. Semisal telah melakukan kontak dengan seseorang yang telah dinyatakan positif tertular Covid-19 hasil pemeriksaan SWAB PCR.
    • Tes bagi seluruh karyawan sebelum kembali bekerja setelah PSBB atau Work From Home.
    • Screening untuk para pekerja yang banyak berhubungan langsung dengan pelanggan, seperti pekerja pabrik, restoran, angkutan perjalanan udara, darat maupun laut, pekerja di pusat perbelanjaan, serta jenis pekerjaan lain yang bayak berhubungan dengan banyak orang.
    • Lembaga pendidikan untuk seluruh tenaga pengajar, staf, dan siswa sebelum kembali masuk sekolah.
    • Asrama, pondok pesantren, atau boarding house sebelum kembali masuk setelah diliburkan.

    Tahun 2022, Covid-19 sekarang juga telah bermutasi dengan dinamai varian Omicron. Sahabat hanya perlu tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kesehatan tubuh. Dengan menguatkan imun, menjaga kesehatan tubuh, dan melakukan vaksinasi, Sahabat bisa mencegah untuk tidak terjangkit Covid-19.  

     

     

    Layanan Tes Rumah CITO
    SWAB Test CITO

    Pemeriksaan SWAB Test Bisa Datang Langsung ke Cabang Terdekat!