Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50 dari 64 kasus dislokasi atau sekitar 90,0% disebabkan oleh trauma, sedangkan untuk dislokasi yang disebabkan oleh kondisi patologi terdapat 5 kasus dengan 4 kasus penyakit degeneratif osteoarthtitis dan 1 kasus rheumatoid arthritis (Legiran, 2015). Lalu apa ya dislokasi bahu itu, dan bagaimana gejala serta cara pengobatannya? Simak artikel berikut untuk informasi yang lebih lengkap sahabat
Apa itu Dilokasi Bahu
Dislokasi bahu atau yang sering disebut “bahu lepas” merupakan kondisi dimana tulang lengan atas terlepas dari soket bahu.
Bahu merupakan sendi yang tidak stabil karena memiliki glenoid dan hanya bersendi dengan sebagian kecil dari humerus, dan sendi bahu merupakan sendi yang sering mengalami diskolasi dalam tubuh. Bahu dapat mengalami diskolasi ke depan, ke belakang, atau ke bawah.
Baca juga: 15 Pantangan Makanan untuk Pengidap Asam Urat
Pada umumnya cedera dislokasi bahu disebabkan karena adanya jatuh mendadak yang dengan posisi yang menumpu pada bahu di permukaan yang keras, pukulan, atau tendangan di lengan atas, sehingga mengakibatkan capit humerus keluar atau bergeser dari soket bahu.
Jenis-Jenis Dislokasi Bahu
- Anterior Bahu Lepas:
- Merupakan jenis yang paling umum.
- Terjadi ketika bahu terlepas ke depan tubuh.
- Sering kali disebabkan oleh gerakan tiba-tiba, misalnya jatuh atau benturan pada lengan yang ditekuk.
- Posterior Bahu Lepas:
- Lebih jarang terjadi.
- Bahu terlepas ke belakang tubuh.
- Bisa disebabkan oleh kecelakaan atau cedera yang melibatkan dorongan ke depan pada lengan yang ditekuk.
- Inferior atau Luxatio Erecta:
- Sangat langka.
- Bahu terlepas ke bawah tubuh.
- Seringkali terjadi akibat trauma yang signifikan.
Gejala Dislokasi Bahu
- Nyeri yang Intens:
- Timbulnya rasa sakit yang tajam pada bahu yang terkena.
- Rasa nyeri dapat menyebar ke leher dan lengan.
- Pembengkakan dan Memar:
- Area sekitar bahu dapat membengkak dan memerah.
- Memar mungkin terjadi sebagai respons terhadap cedera.
- Ketidakmampuan Menggerakkan Bahu:
- Kesulitan atau bahkan ketidakmampuan untuk menggerakkan bahu yang terkena.
- Deformitas:
- Pada beberapa kasus, bahu yang mengalami diskolasi dapat terlihat tidak wajar atau tidak pada posisi yang benar.
Cara Pengobatan
- Reposisi (Reduksi):
- Dokter akan mencoba memposisikan kembali tulang bahu ke dalam soketnya.
- Pada beberapa kasus, bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan alat.
- Imobilisasi:
- Setelah reposisi, bahu mungkin perlu diimobilisasi dengan bantuan perban atau sling untuk memungkinkan penyembuhan.
- Fisioterapi:
- Melibatkan serangkaian latihan untuk memperkuat otot-otot sekitar bahu dan meningkatkan rentang gerak.
- Pengobatan Nyeri:
- Penggunaan obat pereda nyeri atau antiinflamasi mungkin diresepkan oleh dokter.
- Operasi: Pada kasus yang lebih parah atau berulang, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk memperkuat struktur ligamen dan mencegah diskolasi berulang.
Pencegahan Diskolasi Bahu
- Latihan Penguatan:
- Merupakan latihan untuk memperkuat otot-otot bahu dan lengan.
- Teknik Pemanasan yang Baik:
- Sebelum melakukan aktivitas fisik, penting untuk melakukan pemanasan untuk mengurangi risiko cedera.
- Hindari Gerakan yang Berbahaya:
- Berhati-hatilah terhadap gerakan atau aktivitas yang dapat menyebabkan cedera pada bahu.
Baca juga: 12 Makanan ini Bantu Turunkan Hipertensi
Dislokasi bahu atau bahu lepas merupakan cedera yang perlu penanganan medis segera, maka dari itu segera temui tenaga medis ahli untuk melakukan perawatan dan tindakan yang tepat terhadap permasalahan anda. Sekarang, anda juga bisa melakukan pemeriksaan di rumah menggunakan CITO Homerservice atau juga bisa menggunakan Ready Dokter CITO yang bisa anda gunakan kapan saja dan dimana saja. Tingkatkan kualitas kesehatan, bersama CITO. Yuk ke CITO sekarang!
Sumber:
Orthoinfo. (2017). Dislocated Shoulder. Diakses pada 13 November 2023
National Library of Medicine. (2023). Shoulder Discolations Overview. Diakses pada 13 November 2023