Difteri Kembali Muncul: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
ilustrasi difteri kembali muncul di Indonesia

Kasus difteri kembali muncul di beberapa daerah Indonesia dan memberikan sinyal bahwa penguatan awareness kesehatan berbasis pencegahan perlu kembali diprioritaskan. Meski difteri merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, potensi penyebaran tetap signifikan apabila tingkat kewaspadaan menurun. Kembalinya penyakit menular mencerminkan adanya gap pada cakupan imunisasi, mobilitas populasi, hingga literasi kesehatan. Situasi ini menjadi reminder penting bahwa sistem pertahanan kesehatan individu dan keluarga harus tetap adaptif.

Apa itu Difteri?

Difteri adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae dan menyerang saluran pernapasan bagian atas. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi berat seperti gangguan pernapasan, paralisis, hingga kerusakan jantung apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat.

Gejala Difteri yang Perlu Diwaspadai

Pengenalan gejala awal merupakan langkah penting untuk meminimalkan risiko komplikasi. Tanda-tanda difteri meliputi:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan berat
  • Bercak putih atau abu-abu pada tenggorokan
  • Suara serak
  • Sulit bernapas

Jika gejala tersebut muncul, pemeriksaan kesehatan segera sangat direkomendasikan.

Strategi Pencegahan Difteri

1. Melakukan Imunisasi

Imunisasi adalah core defense system terhadap difteri. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) diberikan secara bertahap mulai dari usia bayi, kemudian dilanjutkan booster pada usia sekolah. Ketika jadwal vaksin terlewat, risiko kerentanan meningkat secara signifikan. Karena itu, memastikan anak maupun orang dewasa mendapatkan vaksinasi lengkap adalah langkah yang sangat strategis untuk memutus rantai penularan.

2. Menjaga Kebersihan Tangan Secara Konsisten

Difteri dapat menyebar melalui droplet dan kontak dengan benda yang terkontaminasi. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer jadi low effort – high impact untuk meminimalkan risiko paparan bakteri. Pola hidup bersih seperti ini bukan hanya relevan untuk anak-anak, tetapi juga orang dewasa yang memiliki intensitas mobilitas tinggi.

3. Terapkan Etika Batuk dan Perilaku Respiratori yang Baik

Menutup mulut saat batuk atau bersin menggunakan tisu atau lengan bagian dalam dapat menurunkan potensi penyebaran bakteri ke lingkungan sekitar. Edukasi sederhana ini punya dampak besar terhadap pengendalian penyakit menular berbasis droplet.

4. Hindari Kontak Dekat dengan Individu yang Bergejala

Jika seseorang mengalami sakit tenggorokan berat, demam, atau tampak memiliki membran putih pada tenggorokan, kontak dekat perlu diminimalkan. Lingkungan rumah maupun sekolah perlu meningkatkan kewaspadaan tanpa menciptakan panik, namun tetap mengedepankan proteksi.

5. Perbaiki Ventilasi dan Sirkulasi Ruangan

Bakteri lebih mudah menyebar pada ruangan tertutup dengan sirkulasi udara yang buruk. Meningkatkan ventilasi alami, membuka jendela, atau menggunakan sistem filtrasi udara yang sesuai dapat membantu mengurangi potensi penularan.

6. Segera Melakukan Pemeriksaan Jika Muncul Gejala

Kunci penanganan difteri adalah early detection. Individu yang merasakan gejala seperti demam tinggi, nyeri tenggorokan yang memburuk, atau adanya bercak putih di tenggorokan perlu segera menjalani pemeriksaan kesehatan. Diagnosa cepat membantu menentukan tindakan medis yang tepat dan menurunkan risiko komplikasi serius.

Akses Pemeriksaan & Informasi Melalui Beranda CITO

Laboratorium Medis CITO menyediakan akses digital melalui aplikasi Beranda CITO. Di dalamnya tersedia artikel edukasi kesehatan, informasi layanan laboratorium, dan fitur pengingat pemeriksaan. Layanan ini membantu masyarakat tetap terhubung dengan informasi yang akurat, terutama ketika penyakit seperti difteri kembali muncul.

Follow WhatsApp Channel Lab CITO untuk Update Difteri & Kesehatan Harian

Agar tidak ketinggalan informasi penting saat difteri kembali muncul, follow WhatsApp Channel CITO. Melalui kanal ini, Anda akan mendapat update kesehatan, tips pencegahan, dan informasi layanan secara praktis setiap hari.